Sukses

Siti Nurbaya: Asumsi Membuka Lahan Ibu Kota dengan Merusak Hutan Salah

Siti Nurbaya Bakar akan melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Liputan6.com, Jakarta - Siti Nurbaya Bakar akan melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di periode kedua pemerintan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengatakan, ketika dipanggil Jokowi terkait tugasnya di LHK melaporkan mengenai rencana ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Siti Nurbaya mengatakan, memang ada bagian penting bagian LHK di rencana ibu kota baru, karena areal yang dipersiapkan kurang lebih 180 ribu hektare adalah area kawasan hutan.

"Perintah Bapak Presiden kepada saya beberapa waktu yang lalu, pada saat persiapan ini adalah bahwa menetapkan wilayah Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara yang baru itu harus sekaligus dalam kaitan dan simultan dengan pekerjaan memperbaiki lingkungan. Aspek lingkungan pasti dijaga," kata Siti usai dipanggil Jokowi di Istana, Selasa (22/10/2019).

Oleh karena itu, kata dia, asumsi kalau membuka area baru untuk untuk ibu negara lalu pemerintah menghancurkan hutan adalah salah.

"Kita justru akan memperbaiki itu dengan desain istilah bush capital, ibu kota di area di kehutanan. Bisa ditata misalnya dengan rumah jarang jarang, pohon banyak, itu bisa dtata," kata Siti Nurbaya.

Dia mengatakan, pemerintah sedang melakukan proses adendum supaya lahan-lahan kembali menjadi hutan negara. Siti pun menegaskan, pemerintah sedang bertahap menyiapkan lahan untuk ibu kota baru.

"Seperti di waktu lalu menteri ATR bilang pernyiapannya bertahap karena konsepnya bukan merusak hutan tapi menyiapkan bertahap, ada pola desain untuk tetap menjaga lingkungan" kata Siti Nurbaya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: