Sukses

Temui Jokowi, 2 Politikus Nasdem Ini Akan Jadi Menteri?

Sejauh ini, setidaknya sudah ada dua politikus asal partai pimpinan Surya Paloh itu yang datang ke Istana. Keduanya diprediksi menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Senin, 21 Oktober 2019 kemarin, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memanggil satu per satu calon menteri yang akan duduk di Kabinet Kerja Jilid II.

Termasuk juga politikus Partai Nasdem. Sejauh ini, setidaknya sudah ada dua politikus asal partai pimpinan Surya Paloh itu yang datang ke Istana. Keduanya diprediksi menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.

Yang pertama adalah Syahrul Yasin Limpo. Ia tiba di Istana Kepresidenan dengan mengenakan kemeja warna putih. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mengatakan, sudah meminta izin dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk memakai baju putih.

Tak hanya Syahrul Yasin Limpo, kader Partai Nasdem yang juga datang ke Istana adalah Siti Nurbaya Bakar. Pada Kabinet menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berikut 2 politikus Partai Nasdem yang sudah mendatangi Istana dan diprediksi duduk di kursi menteri Jokowi dihimpun Liputan6.com:

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Syahrul Yasin Limpo

Politikus Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dia diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai bagian dari kabinet kerja. Namun dia tidak menjelaskan di posisi apa di kabinet nantinya.

"Yang banyak beliau ditanyakan ke saya bagaimana 267 juta jiwa kita jamin agar besok kehidupan menjadi lebih baik, damai, tenteram, teratur dan terpenuhi kebutuhan dasarnya. Lebih khusus di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya," kata Syahrul usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2019).

Syahrul Yasin mengatakan, Nasdem dan seluruh jajarannya total mendukung Jokowi sejak 2014.

"Kami mau lihat negeri ini di tangan Bapak Presiden harus bisa lebih baik maju, lebih modern, dan bahkan mandiri dari yang dirintis sebelumnya," kata dia.

Syahrul mengatakan, dengan pengalaman di pemerintahan mulai dari lurah, camat, bupati, hingga menjadi gubernur Sulawesi Selatan 2 periode, bisa berkontribusi untuk kepentingan bangsa dan rakyat.

"Agar Pak Jokowi sukses untuk kepentingan bangsa lebih baik, saya harap kabinet kedua, kontribusi positif dari kita semua lebih baik," kata dia.

Dia pun menegaskan, intinya bagaimana agar kebutuhan dasar yaitu makan dan kedamaian terhadap 267 juta jiwa penduduk Indonesia bisa dilakukan.

"Saya akan kerja maksimal dan buktikan kemampuan saya selama ini," kata Syahrul Yasin Limpo.

Menurut dia, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh meminta untuk melakukan hal yang terbaik.

"Ya kamu lakukan yang terbaik. Sampaikan kami tidak punya beban untuk mengawal totalitas," kata Syahrul.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bagi Nasdem dan seluruh jajarannya, mendukung Jokowi adalah totalitas.

Nasdem, kata dia, ingin melihat negeri ini di tangan Jokowi menjadi lebih baik, maju, lebih modern. dan bahkan lebih mandiri dari yang telah dirintis sebelumnya.

Penegasan penegaskan itulah, kemudian bersambut dan Presiden memberikan amanah untuk Nasdem berkontribusi.

"Semua upaya agar harapan dan kebutuhan rakyat Indonesia yang banyak itu bisa dilakukan lebih maksimal ke depan," kata Syahrul Yasin Limpo.

 

3 dari 3 halaman

Siti Nurbaya

Siti Nurbaya Bakar tiba di Istana Kepresidenan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Kabinet Kerja 2014-2019 itu tiba pukul 10.15 WIB, Selasa (22/10/2019).

Usai bertemu, Siti Nurbaya mengaku, mendapat titah dari Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurutnya, Jokowi sudah menitipkan sejumlah catatan-catatan tugas yang harus dilaksanakannya.

"Saya bilang apa boleh saya sebutkan, 'Ok buat Bu Siti boleh disebutin.' Bahwa ada kewajiban penugasan yang harus diselesaikan (sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," ujar Siti Nurbaya.

Menurut dia, Jokowi mengingatkan kembali tentang catatan-catatan untuknya. Pertama, soal defisit neraca berjalan yang harus diselesaikan dan harus ada kontribusi dari berbagai sektor, termasuk dari Kementerian LHK. Kedua, soal lapangan kerja.

Dia mengatakan jabatan menteri yang diserahkan kepadanya merupakan suatu penghargaan.

"Dipercaya merupakan suatu penghargaan dan kehormatan luar biasa. Jabatan itu kepercayaan," kata Siti Nurbaya.