Sukses

Pemprov DKI Targetkan Bangun Trotoar di Jalan Gatot Subroto Tahun 2020

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan 60 kilometer trotoar di Ibu Kota per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan 60 kilometer trotoar di Ibu Kota per tahun. Pembangunan trotoar ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum dan mengurangi polusi udara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan target pembangunan trotoar 60 kilometer per tahun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2017-2022.

Realisasinya, pada 2017 Pemprov DKI Jakarta telah membangun 78 kilometer trotoar, kemudian 118 kilometer trotoar pada 2018 dan 67 kilometer trotoar pada 2019.

"Berdasarkan RPJMD, target pembangunan trotoar setiap tahun sekitar 60 kilometer. Selama ini kita selalu melebihi target. Karena kita ingin segera mewujudkan tujuan awal, yakni mendorong warga beralih menggunakan transportasi umum," ujar Saefullah di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Ia menyebutkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan pembangunan trotoar di lokasi-lokasi yang masuk Transit Oriented Development (TOD). Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan mobilitas masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

"Tahun 2020, kita akan bangun di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, dan jalan protokol lainnya. Karena di sana nantinya ada LRT dari Cawang sampai Kuningan. Jadi, kita permudah warga untuk menggunakan transportasi umum," kata Saefullah seperti dikutip dari laman beritajakarta.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jadi Arus Utama

DKI Jakarta memang terus mengenjot revitalisasi trotoar. Hal itu bertujuan agar masyarakat tergerak untuk berjalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan pribadi. Gagasan itu menjadikan kaki sebagai arus utama.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut kaki adalah alat transportasi yang dimiliki hampir semua warga Jakarta.

"Setelah pejalan kaki, kendaraan bebas emisi (sepeda dan kendaraan listrik), diikuti kendaraan umum serta kendaraan pribadi," tutur Gubernur Anies.

Nantinya, perubahan paradigma ini tecermin dari revitalisasi trotoar yang terhubung dengan koridor bisnis, komersial, pariwisata, hingga transportasi publik dalam kerangka Transit Oriented Development (TOD).