Profil Fachrul Razi, Pensiunan Jenderal yang Jadi Menteri Agama

Liputan6.com, Jakarta - Banyak wajah baru dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Dari 38 pos menteri dan pejabat setingkat menteri, beberapa di antaranya dipimpin oleh wajah baru, salah satunya adalah Fachrul Razi. Dia dipercaya Jokowi menjadi menteri agama.

Siapakah Fachrul Razi?

Dia merupakan mantan wakil Panglima TNI berpangkat Jenderal. Untuk mengenal lebih dekat dengan sosoknya, berikut profil singkatnya:

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ida Fauziyah menyambangi Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2019) siang jelang pengumuman menteri Jokowi. Sebelumnya, Jend (Purnawirawan) Fachrul Razi juga datang ke Istana.

2 dari 3 halaman

Pendidikan

Jenderal Fachrul Razi merupakan pria kelahiran Aceh, pada 26 Juli 1947. Fachrul merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada 1970.

Ketertarikanya pada dunia militerlah yang membuat dirinya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang militer.

Selama di militer, Fachrul sangat berpengalaman dalam bidang infanteri.

3 dari 3 halaman

Karier Militer

Karier Fachrul Razi terbilang cukup sukses di militer karena menduduki beberapa posisi strategis. Mulai dari menjadi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, kemudian Wakil Asisten Operasi KASAD, Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana, dan Gubernur Akademi Militer (1996-1997).

Selain itu, Fachrul juga sempat menjabat sebagai Asisten Operasi KASUM ABRI, pada 1997-1998, lalu Kepala Staf Umum ABRI pada 1998-1999, dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.

Pada tahun 1999-2000, dia menjabat sebagai Wakil Panglima TNI. Setelah pensiun, Fachrul tetap aktif di bidang bisnis dan sosial.

"Yang jelas saya pensiunan tentara. Kemudian banyak aktif di bidang bisnis, kemudian sosial, agama," kata dia.

Reporter: Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

(Reynaldi Hasan)