Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pihak mengkritik keputusan Presiden Jokowi yang menunjuk Menteri Agama bukan dari kalangan ormas Islam. Dalam Kabinet Indonesia Maju, Menteri Agama, Fachrul Razi berlatar belakang militer. Pdahal, sebelumnya Menteri Agama selalu berasal dari ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Menanggapi hal ini, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi tetap menyadari peran NU di NKRI cukup besar. Namun menurutnya, ada alasan tersendiri dari Jokowi kenapa memilih figur berlatar belakang militer.
Baca Juga
"Kita tidak melakukan dikotomi antara militer dan sipil. PDI Perjuangan sangat menyadari peran NU yang besar, maka kenapa kami juga ikut memperjuangkan Hari Santri Nasional 22 Oktober. Apa yang disuarakan oleh NU didengarkan oleh PDI Perjuangan dan juga kami sampaikan kepada bapak presiden," ujar Hasto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Advertisement
Kendati yang menjelaskan apa alasan Jokowi menunjuk purnawirawan TNI sebagai Menteri Agama, Hasto memastikan Jokowi memiliki pertimbangan tertentu yang dijadikan pijakan sebelum mengambil keputusan.
"Pak Jokowi tentu saja punya alasan, dan alasan itu yang menjadi pijakan bagi Pak Jokowi di dalam mengambil keputusan," jelas dia.
Jika ada masukan dari NU terkait hal ini, menurutnya Jokowi pasti akan menerima. Apalagi Jokowi dikenal sangat dekat dengan NU.
"Tentu saja apa yang disampaikan oleh Nahdatul Ulama ini juga menjadi masukan bagi Pak Jokowi. Kita lihat bagaimana seluruh konfigurasi yang ada di dalam kabinet, dan nanti akan ada wakil-wakil menteri juga," pungkas dia.
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com