Sukses

Jokowi Ingin Menag Konkret Atasi Radikalisme dan Intoleransi

Menurut Jokowi, Fachrul juga bisa berbicara banyak soal perdamaian dan toleransi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi ingin pemberantasan radikalisme dan intoleransi dilakukan secara konkret. Untuk itu, dia memilih Jenderal (Purnawirawan) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

"Terkait Menteri Agama, (pertama) sejarah juga telah ada menteri agama dari TNI. Kedua, kita ingin yang berkaitan dengan radikalisme, yang berkaitan intoleransi itu betul-betul secara konkret bisa dilakukan oleh Kementerian Agama," jelas Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (23/10/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta meyakini Fachrul Razi dapat memperbaiki kualitas pelayanan ibadah haji. Menurut dia, Fachrul juga bisa berbicara banyak soal perdamaian dan toleransi.

"Beliau memiliki pengalaman lapangan yang panjang lancar dan pendekatannya adalah pendekatan lunak yang baik," jelasnya.

Terkait apakah Kementerian Agama akan ada posisi wakil menteri agama atau tidak, Jokowi akan terlebih dahulu sesuai kebutuhan. Dia memastikan akan segera mengumumkannya.

"Mengenai kementerian agama dibutuhkan wamen atau tidak, itu kalau membantu tugas menteri ya nanti kita beri, kalau ndak, ya ndak, udah," ucap Jokowi.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Kiai Menolak?

Sebelumnya, Fachrul Razi membantah para kiai menolak dirinya memimpin kementerian agama. Dia meminta semua pihak tak mendramatisasi pengangkatan dirinya oleh Jokowi sebagai pimpinan di Kementerian Agama.

Hal ini dikatakannya menanggapi pernyataan Ketua PBNU Robikin Emhas yang menyebut banyak kiai protes karena Presiden Jokowi menunjuk Fachrul Razi sebagai Menag.

"Jangan bilang penolakan, kalian medramitisasi. Enggak ada, enggak ada cerita penolakan. Dengan senang hati," ujar Fachrul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Purnawirawan Jenderal TNI itu mengatakan bahwa dirinya dan para kiai memiliki misi yang sama yaitu, membangun bangsa dan umat menjadi lebih baik. Untuk itu, dia meyakini tak ada penolakan dari para kiai.