Liputan6.com, Jakarta - Sakti Wahyu Trenggono resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto. Sebelumnya, Trenggono merupakan bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
Dalam sambutannya, Trenggono mengungkapkan, dirinya sempat berbicara sejenak dengan Prabowo usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, siang tadi.
“Saya tadi bertemu beliau, nyaman, nyaman. Enak bener,” ujar Trenggono di Gedung Jenderal Sudirman, Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Advertisement
“Beliau bilang gini sambil bercanda, udah kamu yang kerja aku yang tidur, dia bilang begitu. Artinya nyaman. Nah saya pikir waduh, oh ya sudah, kalau begitu beliau percaya sama saya,” katanya lagi sembari tertawa.
Trenggono mengaku, awalnya dia sempat ragu menerima jabatan sebagai wakil menteri pertahanan. Sebab, dirinya merupakan pengusaha sipil yang tidak memiliki latar belakang militer.
Meski begitu, dia yakin bahwa pengalamannya di bidang industri dapat membantu Prabowo memajukan Kemhan.
“Pak Jokowi ternyata menjelaskan bahwa itu, saya perlu pengalaman industri saya, pengalaman membangun usaha, gitu ya. Nah itu bisa diterapkan untuk pengembangan industri pertahanan,” tutur Trenggono.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Patuh terhadap Prabowo
Trenggono menegaskan, dirinya akan satu visi dan misi dengan Presiden Jokowi dalam menjalankan tugasnya di Kemhan.
“Visi-misi kita adalah visi-misinya presiden. Supaya semua fokus. Tapi tugas presiden jelas, tugas presiden adalah saya diminta membantu Pak Prabowo khususnya di pengembangan sektor industri pertahanan,” ucapnya.
Selain itu, Trenggono berjanji akan patuh terhadap arahan Prabowo sebagai atasannya. Dia akan menjalin koordinasi untuk membuat perencanaan tugas di Kemhan.
“Saya perlu bicara dulu dengan Pak Menteri, dan setelah saya bicara dengan Pak Menteri tentu saya mapping sebentar, habis itu saya bisa buat target,” ucap Trenggono.
“Karena apapun namanya secara organisasi beliau atasan saya, enggak boleh kita di bawahnya lompat, enggak boleh. Tetapi kalau saya katakan misalnya menyampaikan ide, boleh. Saya pun harus terbuka dong. Apalagi kita di bawahnya beliau,” dia mengakhiri.
Advertisement