Liputan6.com, Jakarta Ratusan pecinta seni budaya wayang memadati area kantor Kecamatan Sumbang, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (25/10). Mereka pun berbaur dengan ratusan pedagang yang berdatangan dari Banyumas dan daerah sekitarnya, untuk menyaksikan acara pagelaran wayang kulit.
Sekretariat Jenderal MPR RI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam rangka mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) pada malam itu mengadakan acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dengan dalang Ki Gandhik Wayah Soegino dan Sinden Agnes Serfozo, Eni Lestari serta Pelawak Bodong yang menampilkan lakon Mamayu Hayuning Bawana Ambrastha Dur Angkara Murka.
Baca Juga
Pagelaran Wayang itu mampu menyita perhatian dan antusiasme masyarakat setempat. Antara lain jajaran Pemkab. Banyumas mulai dari Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan: Edy Prabowo mewakili Bupati Banyumas, Ketua DPRD Banyumas Budi Setiawan.
Advertisement
Juga anggota DPRD, Kapolres, Kapolsek, Dandim, Danramil hingga Camat Sumbang Nungky Harry Rachmat, serta para Kepala Desa turut hadir pada acara tersebut. Selain itu dihadiri pula oleh Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, Kepala Biro Humas Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Biro Humas MPR RI: Muhamad Jaya, juga Kepala Bagian Akomodasi dan Angkutan: Purwadi.
Siti Fauziah saat memberi sambutan sebagai panitia pelaksana mengungkapkan, MPR memilih seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi. "Itukarena di dalam seni budaya tradisional ini, mengandung filosofi yang berisi tuntunan dan panutan, selain sebagai hiburan."
Lebih lanjut, Siti Fauziah menjelaskan, dalam memasyarakatkan Empat Pilar, MPR menggunakan berbagai metode. "Selain untuk Sosialisasi MPR juga ikut melestarikan seni budaya daerah serta memperkuat rasa gotong royong sebagai implementasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar MPR yang sudah terbangun selama ini."
Sementara Ma’ruf Cahyono dalam sambutannya mengatakan pagelaran wayang kulit merupakan salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar. Dan di daerah lain juga diselenggarakan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat.
Dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI masyarakat bisa mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dikatakan bahwa bicara Indonesia bukan hanya bicara negara tapi juga bicara karateristik bangsa Indonesia, dan mari kita bersama merawat Indonesia dengan memahami Empat Pilar MPR "Sosialisasi melalui seni wayang ini penting untuk merawat jati diri bangsa serta mengangkat kearifan lokal," ujarnya.
Disampaikan juga melalui pagelaran wayang ini mari kita dengar petuah Empat Pilar MPR dari Ki Dalang dan bukan hanya sekadar tontonan namun harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Serta mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini, lalu menutup sambutannya dengan membaca puisi Manifesto Ini Baru Indonesia. "Mari kita saksikan pagelaran wayang kulit ini, terus jaga dan laksanakan nilai-nilai luhur bangsa," tegas putra asal Banyumas itu.
Bupati Banyumas yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan: Edy Prabowo,SH dalam sambutan tertulisnya menyatakan, sosialisasi melalui wayang sangat strategis. Apalagi masyarakat Banyumas sangat menyenangi kesenian wayang. "Mudah-mudahan pagelaran wayang Empat Pilar ini membuat masyarakat Banyumas semakin memahami makna Empat Pilar," ujarnya.
Sebagai tanda resmi sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui pagelaran wayang kulit dimulai, Ma’ruf Cahyono didampingi Siti Fauziah, Muhamad Jaya, Edy Prabowo,SH. , Budi Setiawan, Anggota DPRD, Kapolres, Kapolsek, Dandim, Danramil, Camat Sumbang, menyerahkan secara simbolis sosok lakon kepada dalang Ki Gandhik Wayah Soegino.
(*)