Sukses

Bamsoet: Pemuda Pancasila Akan Buas Jika Ada yang Ganggu Pemerintahan Jokowi

Menurut Bamsoet, tidak boleh ada pihak yang boleh menjatuhkan pemerintahan Jokowi di tengah-tengah masa pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Ketua Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo atau Bamsoet menegaskan, bahwa organisasinya bukan lagi organisasi preman. Hal ini dikatakan dalam acara pembukaan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2019). 

"Kami bukan lagi organisasi preman. Kami tidak lagi gunakan otot, golok, tato atau memelihara kumis tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan memakai otak, pikiran, pengetahuan dan kecerdikan dalam menguasai wilayah," kata Bamsoet.

Bamsoet menyadari penggunaan otot sudah tidak lagi relevan. Namun, dia melanjutkan, Pemuda Pancasila akan berubah jadi preman buas lagi jika ada pihak yang mengusik Indonesia, Pancasila, dan pemerintahan Jokowi.

"Kami akan menjelma jadi preman, dan menjadi buas kembali tanpa pandang bulu manakala ada yang mengganggu kedaulatan bangsa NKRI dan Pancasila. Termasuk juga ada yang mencoba mengganggu Pak Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Pasti akan hadapi sampai titik darah penghabisan," ungkapnya.

  

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Boleh Ada yang Jatuhkan Pemerintahan Jokowi

Menurut Bamsoet, tidak boleh ada pihak yang boleh menjatuhkan pemerintahan Jokowi di tengah-tengah masa pemerintahan. Sebab, itu akan membuat masyarakat semakin susah.

"Bagi pemuda pancasila tidak boleh ada upaya-upaya yang ingin menjatuhkan suatu pemerintahan di tengah jalan, karena itu ujung-ujungnya akan mengakibatkan rakyat tambah susah," ucapnya.

"Akan jadi dorongan semangat bagi Pemuda Pancasila untuk bangun masa depan yang semakin baik selaras dengan ikrar Pemuda Pancasila," tandasnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com