Sukses

Banyuwangi Kembali Gelar Festival Gending Using untuk Lestarikan Musik Daerah

Tak sekedar menjadi ajang pencarian bakat bagi penyanyi Using ini, festival Gending Using juga upaya mendukung kelestarian dan pengembangan seni musik daerah.

Liputan6.com, Jakarta Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Festival Gendhing Using (Musik Using). Tak sekedar menjadi ajang pencarian bakat bagi penyanyi Using ini, festival ini juga upaya mendukung kelestarian dan pengembangan seni musik daerah. 

Setiap tahun digelar, festival Musik Using ini selalu berlangsung meriah. Using adalah salah satu suku asli setempat. Seperti yang terjadi di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu), Sabtu malam (26/10/2019), ribuan penonton memadati area tempat manggungnya para finalis Gendhing Using 2019 ini. 

Maklum saja, musik Using sangat digemari oleh warga Banyuwangi. Musik Banyuwangi telah menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Seniman dan pelaku industrinya mendapat apresiasi sehingga semangat bermusiknya tetap terjaga.

"Kami semua sangat bersyukur musik Banyuwangi terus berkembang. Dan yang paling penting, tak hanya bergema di daerahnya, bahkan musik Banyuwangi mudah kita temui di daerah lain. Surabaya contohnya. Saya itu kerap terdengar musik Banyuwangi diputar atau dimainkan musisi jalanan jika berkunjung ke wilayah Jawa Timur lain," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, usai menghadiri acara semalam.

 

 

Bupati Anas menambahkan festival ini adalah upaya pemkab untuk terus melestarikan kesenian musik daerah. Salah satunya dengan memicu para seniman muda untuk berkiprah secara kreatif lewat panggung ini.

"Para peserta bisa mengasah bakat dan kemampuannya di ajang ini. Harapan kami,  ke depan bisa terus memunculkan generasi baru penyanyi Using yang akan terus mengembangkan musik daerah," ujar Anas.

Festival yang digelar untuk yang ketiga kalinya ini diikuti 176 peserta dari Banyuwangi dan luar daerah. Selama tiga hari mereka diseleksi, mulai tahap penyisihan, final hingga grand final yang memilih 10 finalis.  

Sepuluh finalis tersebut tampil memukau para pengunjung semalam. Mereka menyanyikan lagu yang benar-benar khas Banyuwangi. Mulai Kangen Banyuwangi, Impen Impenen, Rehana, Ojo Mung Isu, Kanggo Riko, Salah Tompo, Ngomong Apik-apik, Bengkung, Ngenes Tanpo Riko, Welas Hang Ring Kene dan Curigo.

"Suaranya enak-esnak semua, cengkoknya pas dengan lagu Banyuwangen. Banyak lagu Banyuwangi lawas yang dinyanyikan, serasa nostalgia. Apalagi banyak pemusik asli Banyuwangi yang juga hadir," kata Sri Rahayu, salah satu penonton yang hadir bareng keluarganya. 

 

Malam final Festival Gendhing Using semalam memang dipenuhi pencipta lagu, seniman hingga artis lagu using. Di antaranya, Sumiyati, Rozy Abdllah, Nanda Feraro, Ajeng, James AP dan Adistya Mayasari.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Budi Santoso selaku penyelenggara menambahkan, ajang ini sebagai upaya pemkab mencari bibit-bibit penyanyi lagu Using yang benar sesuai pakem.

Lagu using asli Banyuwangi ini, kata Budi, memiliki kekhasan tersendiri. Antara lain musiknya didominasi kendang, biola dan seruling. Sedangkan liriknya, biasanya menceriterakan tentang kehidupan masyarakat using.

"Dengan festival ini kami ingin mendapatkan bibit atau generasi baru khusus penyanyi Using yang bisa menampilkan karyanya dengan baik," pungkas Budi.

 

(*)