Sukses

Amien Rais Tak Merestui Prabowo Jadi Menhan, tapi...

Amien Rais menuturkan bahwa dirinya meminta agar Prabowo mengemban tugas sebagai Menhan sesuai dengan cita-cita bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, angkat bicara mengenai Prabowo Subianto yang memilih menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju. Menurut Amien Rais dirinya sempat bertemu dengan Prabowo dan membahas tentang keputusan mantan capres itu.

Amien Rais mengatakan dirinya tak memberi restu kepada Prabowo untuk menjadi Menhan di kabinet Presiden Jokowi. Meskipun demikian Amien Rais juga menyebut dirinya tak menolak jika jabatan Menhan diambil oleh Prabowo.

"Kalau saya itu bapaknya Prabowo saya merestui (memberi restu). Saya enggak merestui, tidak apa, tidak menolak, tidak melawan juga," ujar Amien Rais di Masjid Jami Karangkajen, Minggu (27/10/2019) malam.

Amien Rais menuturkan bahwa dirinya meminta agar Prabowo mengemban tugas sebagai Menhan sesuai dengan cita-cita bangsa.

"Ya, saya sudah bertemu dengan Pak Prabowo. Kemudian saya hanya mengatakan embanlah (jabatan Menteri Pertahanan) Pak Prabowo sesuai dengan cita-cita kita semua," urai Amien Rais.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kedaulatan Indonesia Bermasalah?

Amien Rais menilai saat ini Indonesia memiliki sejumlah masalah kedaulatan. Amien Rais menyebut saat ini banyak terjadi intrusi dari negara asing yang menyebabkan sebuah bangsa tak berdaulat.

"Pertahanan itu defence, sesuatu yang sangat penting. Jadi, dalam zaman sekarang ini banyak sekali kedaulatan nasional berbagai bangsa itu kena rembesan atau intrusi dari negara asing, tetapi lama-lama kedaulatan negara tersebut bisa tipis bahkan lenyap," ucap Amien Rais.

"Indonesia ada gejala seperti itu jika tidak hati-hati kita harus betul-betul apa saja kelemahan kita negara yang agak masih agak lemah di bidang militer, bidang ekonomi, bidang diplomasi dan lain sebagainya. Jadi Pak Prabowo harus diberikan fair chance," sambung Amien Rais.

Reporter : Purnomo Edi

Sumber: Merdeka