Liputan6.com, Jakarta Pencak silat diharapkan jadi lumbung medali emas dalam ajang Asian Games 2018. Itu disampaikan Menpora Zainudin Amali saat meninjau Pelatnas Cabor Pencak Silat, di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Senin (28/10) siang.
Saat peninjauan, menpora mengingatkan bahwa semua orang sudah tahu bahwa pencak silat adalah olahraga asli Indonesia. Artinya sudah menjadi tradisi yang mengakar sehingga tidak bisa dipungkiri prestasi tinggi menjadi harapan besar pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.
"Pencak silat itu tradisi dan asli negara kita, harus terus berprestasi. Negara lain bahkan Amerika Serikat sudah berkembang, kalau prestasi kita menurun lama-lama akan hilang ingatan akan pencak silat itu," kata Menpora.
Advertisement
Dalam SEA Games Manila kali ini hanya sembilan kelas yang dipertandingkan, jauh menurun dari SEA Games Kuala Lumpur yang mencapai 20 kelas. Faktor tuan rumah Filipina yang menganggap bukan cabor potensial baginya menjadi salah satu penentu jumlah kelas yang dilagakan.
Dari kelas tersebut, Indonesia mengirimkan 18 delegasi yang terdiri dari 1 manajer, 5 pelatih, dan 12 atlet. "Siap ya dari sembilan nomor, kita dapat emas semuanya," harap Menpora kepada para atlet.
Selanjutnya Kepala Pelatih Indro Catur menjelaskan, guna menggenjot performa dan memenuhi target-target yang diinginkan, rutinitas latihan dalam sepekan dijadwalkan pada hari Senin, Selasa, Kamis, Jum'at sesi latihan pagi dan sore. Untuk hari Rabu dan Sabtu pagi saja, serta istirahat di hari Minggu.
Durasi latihan dua jam per sesi, untuk pagi bisa variasi pilihan yaitu jam 06.00-08.00, 07.00-09.00, atau 09.00-11.00, sedangkan untuk sore jam 16.00-18.00.
"Latihan terus kita genjot, target kita juara umum di cabor ini, saingan yang seimbang Vietnam, lainnya dibawah, tetapi tetap waspada," ujarnya.
Hadir, Staf Ahli Hukum Olahraga Samsudin, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti, Plt Asdep Prestasi Olahraga Ahmad Arsani, CdM SEA Games Harry Warganegara, Manajer Sunarno dan para pelatih.
(*)