Sukses

Aksi Gibran Menjajal Makanan di Festival Kuliner Tradisional Solo

Gibran mengunjungi festival makanan tradisional di The Sunan Hotel Solo, Selasa malam. Ia tertarik dengan kerengan jahe yang ternyata terancam punah

Liputan6.com, Solo - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengajak istri dan putranya mengunjungi acara Traditional Dessert Festival di The Sunan Hotel Solo, Selasa (29/10/2019) malam. Bos Markobar itu pun tampak jatuh hati dengan kuliner tradisonal lawas yang kini keberadaannya kian langka.

Gibran dan istrinya Selvi Ananda tampak menggandeng buah hatinya Jan Ethes Srinarendra saat mendatangi festival kuliner lawas tersebut. Mereka pertama kali menyambangi gerobak penjual kue leker dan kemudian membelinya.

Setelah itu, Selvi Ananda memesan dawet telasih Bu Dermi Pasar Gede yang ikut dalam festival kuliner tempo doeloe itu. Ia langsung memesan dua mangkuk dawet telasih untuk diminum bersama dengan Gibran. Mantan Putri Solo itu juga tampak beberapa kali menyuapi Jan Ethes dengan minuman dawet tersebut.

Tak hanya berhenti mencicipi dawet, Gibran dan keluarganya kembali berjalan untuk mencari kulier tradisional lainnya yang sedang membuka lapak di lobi The Sunan Hotel Solo. Di hotel bintang lima itu memang sedang digelar festival makanan dan minuman tradisional yang menghadirkan sejumlah pedagang kuliner khas yang ada di Solo

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Camilan Olahan Jahe

Langkah kaki Gibran pun sempat terhenti ketika melihat salah satu penjual kerengan jahe bernama Ibu Darto Mulyono (70). Ia terlihat penasaran dengan camilan yang terbuat dari olahan jahe, kelapa, gula jawa, dan tepung tepung beras ketan. Lantas, Gibran pun membelinya dengan mengulurkan uang Rp 15 ribu per ons.

"Saya baru pertama kali nyobain makan kerengen jahe. Makanan itu enak sekali," kata Gibran di sela-sela wisata kulinernya.

Gibran pun sangat menyayangkan jika kuliner yang sangat khas dan tradisional itu hilang. Pasalnya, menurut kabar penjual kerengan jahe itu hanya tinggal satu orang yang ikut jualan di festival ini. Sedangkan anak-anaknya tidak ada yang meneruskan untuk jualan kuliner lawas tersebut.

"Sangat disayangkan sekali ya (tidak ada yang meneruskan). Ini saya juga baru pertama kali makan. Semoga anak-anaknya mau meneruskan karena ini enak banget," akunya.

3 dari 3 halaman

Kerengan Jahe Terancam Punah

Sementara itu penjual kerengan jahe, Ibu Darto Mulyono mengaku sangat senang karena kuliner olahannya berupa camilan jahe dibeli oleh putra Presiden. Bahkan, bos Markobar itu saat membeli tidak hanya memberikan uang Rp 15 ribu, namun juga memberikan uang tambahan.

"Ini tadi Mas Gibran beli satu plastik yang harganya Rp 15 ribu per ons. Tapi setelah membayar kok terus dikasih uang lagi Rp 50 ribu," katanya semringah.

Ia mengklaim bahwa penjual kerengan jahe yang di Solo saat ini hanya tinggal dirinya. Alhasil, camilan lawas itu pun kini terancam hilang dari pasaran.

"Saya itu generasi keempat yang berjualan kerengan ini. Tapi nanti setelah saya sudah tidak ada yang meneruskan lagi," akunya.

Saban harinya ia berjualan dengan keliling mulai dari Sami Luwes, Sangkrah, Pusat Grosir Solo hingga Pasar Klewer. Ia mengaku  kini sudah tidak bisa keliling seperti dulu kala karena usianya yang sudah tua.

“Kalau waktu jaman muda, saya sampai kemana-mana kelilingnya. Tapi kalau sekarang hanya di titik-titik itu saja,” ujar dia.