Sukses

Nadiem Makarim Kumpulkan Pakar Pendidikan, Banyak Bertanya Regulasi

Indra mengatakan, Nadiem sangat terbuka dengan berbagai masukan dari para pakar. Setiap masukan itu telah dicatat dan akan dipelajari.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengumpulkan para pakar pendidikan. Dalam kesempatan itu, dia banyak bertanya terkait regulasi.

Apalagi mulai tahun ini urusan pendidikan tinggi dikembalikan ke Kemendikbud yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

"Beliau kalau untuk yang urusan regulasi banyak bertanya. Karena, kan, Beliau tidak paham, banyak bertanya. Tapi kalau urusan strategis begini Beliau cepat untuk ambil, 'oh iya soft skills itu sudah dari 30 tahun lalu, kita aja yang enggak nyadar-nyadar' gitu. Jadi sekarang tinggal bagaimana prosesnya, bagaimana ininya. Tapi kelihatannya Beliau sudah mulai inilah (paham)," kata pakar pendidikan, Indra Charismiaji, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019).

Dalam pertemuan tersebut, Indra mengatakan fokus pembicaraan dengan Nadiem lebih membahas pendidikan tinggi. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 ayat 5, perguruan tinggi harus membuat rakyat sejahtera.

Namun, kata dia, faktanya justru terbalik. Berdasarkan data BPS pada 2019, pengangguran lulusan perguruan tinggi justru meningkat. Sementara terjadi tren penurunan angka pengangguran untuk pendidikan SD, SMP, SMA/SMK.

"Berarti mutu di pendidikan tinggi ini sedang ada problem. Kita juga sepakat karena terjadi transisi di mana yang sekarang harusnya disebut dengan pendidikan 4.0, yang bukan konten lagi, bukan materinya apa tapi lebih ke soft skills, bagaimana kemampuan berinovasi, bagaimana kemampuan berpikir kritis, kolaborasi komunikasi kreatif, itu yang belum disiapkan," kata Indra.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Alih Konsep

Indra menyarankan untuk memasuki pendidikan 4.0, para pendidik harus beralih dari konsep ilmu lama ke baru. Menurut dia, Nadiem sangat paham terkait hal ini.

"Mas menteri sudah paham gitu. Dan faktanya sudah banyak insan pendidikan yang tidak paham, masih beranggapannya model lama, sama sekali berbeda. Konten itu enggak penting lagi, karena mau nyari apa saja di Google ada, tapi bagaimana memanfaatkannya, kan itu soft skill-nya," jelasnya.

Nadiem, menurut dia, sangat terbuka dengan berbagai masukan dari para pakar. Setiap masukan itu telah dicatat dan akan dipelajari. Nadiem juga disebut belum memberikan arahan khusus.

"Exciting sih Beliau, mau mendengarkan, mau terbuka," ujarnya.

"Beliau memang sudah mengatakan kan, beliau mau belajar dulu. Jadi Beliau bahkan tidak mau memberikan, apa ya istilahnya, kayak arahan. Belum. Jadi, Beliau mau nampung dulu. Nanti baru timnya mulai memilah," pungkasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka