Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin melakukan pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dengan organisasi Islam yang lainnya. Pertemuan tersebut untuk mematangkan pembangunan museum Nabi Muhammad SAW di Jakarta.
"Melaporkan tentang rencana pembangunan museum Rasullullah. Dan kita meminta kepada MUI, karena organisasi Islam yang cukup lengkap yang punya otoritas untuk terjun langsung. Walaupun itu yang mewakili Dewan Masjid, tapi tanggung jawab seluruh organisasi Islam," kata Syafruddin di Gedung MUI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Baca Juga
Dia menuturkan, meminta MUI untuk menyiapkan orang-orangnya, agar bisa melakukan pengkajian atas pembangunan ini. Bahkan dia juga sudah berkomunikasi dengan NU dan Muhammadiyah.
Advertisement
"Hari ini kita meminta MUI menyiapkan orang yang dipilih," ungkap Syafruddin.
Untuk pembangunan museum Nabi Muhammad, dia menuturkan, akan rapat teknis dengan perwakilan Liga Muslim Indonesia sebagai fundingnya.
"Rapat teknisnya besok hari Senin. Mereka akan datang ini. Segera mungkin. Paling tidak di awal tahun Januari. Difunding oleh Liga Muslim Dunia," kata Syafruddin.
Mantan Menpan RB ini menuturkan, jika museum Nabi Muhammad sudah jadi akan menjadi wisata Islam yang terkenal.
"Akan jadi destinasi wisata Islam dan bahkan terkenal nanti. 6-8 juta per tahun dengan hitungan masyarakat Indonesia. Dan ini bukan ditunjukkan hanya untuk masyarakat Islam saja," pungkas Syafruddin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harapan Muhammadiyah
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap, pembangunan museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia, akan menjadi sarana untuk memperkenalkan sejarah Rasulullah sebagai nabi akhir zaman.
Terutama Nabi Muhammad sebagai pembawa misi "rahmatan lil alamin" atau rahmat bagi semesta.
"Anak-anak millenial juga perlu dikenalkan perjalanan hidup Rasullullah yang kaya sejarah dan menjadi nabi di akhir zaman yang membawa misi rahmatan lil alamin," ujar Haedar Nasir usai menerima kunjungan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin yang didampingi Sekjen PP DMI, Imam Addaruquthni di Gedung Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu (27/10/2019).
Menurut Haedar Nasir, pembangunan museum merupakan satu langkah strategis dan sekaligus menyambung mata rantai sejarah Nabi Muhammad dalam rangka pembangun peradaban Islam ke depan.
"Jadi apa yang dilakukan DMI untuk membangun Museum sejarah Rasulullah, merupakan langkah yang sangat penting untuk Indonesia. Sebab, negeri yang memiliki penduduk mayoritas muslim punya dimensi kesejarahan yang perlu terus disambung, terutama buat generasi muda dan generasi millenial," ujar Haedar Nasir usai pertemuan.
Haedar Nasir menyambut baik rencana Dewan Masjid Indonesia untuk membangun museum Rasulullah di Cimanggis, Depok. Dia juga berharap, dengan adanya museum tersebut masyarakat Indonesia akan lebih mengenal sosok Rasulullah dan menjadikannya teladan.
Dalam upayanya membangun museum Rasulullah Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin melakukan safari dengan ormas Islam dan tokoh-tokoh Islam untuk memberikan informasi mengenai rencana pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam di Indonesia.
Sebelumnya, pada hari Jumat 25Â Oktober 2019, Syafruddin sudah menemui Ketua Umum PBNU Aqil Siradj. Aqil juga menyambut baik rencana Dewan Masjid Indonesia untuk membangun museum Rasulullah di Cimanggis Depok.
Rencananya, Syafruddin juga akan bertemu dengan tokoh-tokoh agama nonmuslim lainnya karena museum tersebut juga akan menonjolkan sisi humanis Nabi Muhammad SAW dan bagaimana kehidupan Nabi Muhammad SAW tentang toleransi antar umat beragama.
Advertisement