Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi santai terkait ada beberapa pihak yang kecewa terkait pemilihan 34 menteri di Kabinet Indonesia Maju, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).Â
Dia menjelaskan bukan hanya pihak-pihak tertentu saja yang tidak puas, dirinya bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun merasakan hal yang sama.
"Ya itu kan biasa memang itu bagian ketidakpuasan. Saya juga bilang, yang tidak puas itu memang banyak. Pak jokowi juga tidak puas, saya juga tidak puas," kata Ma'ruf di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jumat (1/11/2019).Â
Advertisement
Dia mengatakan rasa ketidakpuasaan untuk memilih kabinet kerja lantaran semua tidak dapat terakomadasi. Sebab posisi yang tidak mempuni. Walaupun kata dia, hal tersebut sudah dibagi dibeberapa wakil menteri.
"Jadi sudah ada saluran tapi juga yang tidak tertampung kan masih banyak. Kan saya bilang yang tertampung yang ada garis tangannya, jadi yang tidak ada garis tangannya tidak masuk atau mungkin ada garis tangannya tapi ilang , sering nyuci," seloroh Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rencana Reshuffle Kabinet
Ma'ruf juga meminta kepada para pihak yang kecewa lantaran tidak ditunjuk jadi menteri untuk berlapang dada. Sebab lanjut dia dalam penempatan jabatan pasti ada ketidakpuasaan.
"Ya kita mungkin jadi ketidakpuasan pasti ada, karena itu saya kira bisa dimaklumi ," ungkap Ma'ruf.
Terkait rencana reshuffle setelah enam bulan kerja, Ma'ruf pun enggan menanggapi. Hal tersebut kata dia adalah kewenangan dan hak dari Jokowi.
"Ya kita lihat itu prerogatif Presiden, kalau presiden anggap penting ya itu presiden," ucap Ma'ruf.Â
Â
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: MerdekaÂ
Advertisement