Liputan6.com, Jakarta - Pagi ini nampak ada yang berbeda di Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta. Pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya nampak berjejer di bahu dan badan jalan kini tak terlihat.
Pemandangan justru digantikan oleh petugas pengamanan Satpol PP Pemprov DKI Jakarta berbaju orange. Mereka nampak berpatroli di kawasan CFD.
PKL diketahui telah dilarang untuk menempati wilayah CFD di sekitar Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Seorang pengunjung mengaku, kurang puas terhadap kebijakan tersebut.
Advertisement
"Kan yang datang pengen olahraga butuh minum dan makan. Ngerasa sulit aja carinya, biasanya kan pada keliling," kata Eldi di lokasi, Minggu (3/11/2019).
Baca Juga
Eldi pun meminta, PKL tidak ditertibkan, supaya para pengunjung bisa dengan leluasa mencari makanan dan minuman.
Komentar berbeda diutarakan oleh Rafli, ia yang sudah sering mengunjungi CFD di sekitar Bundaran HI menyambut positif kebijakan baru ini. Menurutnya, tidak adanya PKL di badan dan bahu jalan membuat kondisi kawasan CFD lebih rapi.
"Iya terlihat lebih bersih dan tertata. Positif sih," katanya.
Rafli yang minggu lalu juga datang ke CFD di Bundaran HI sempat melihat PKL diusir oleh petugas Satpol PP. Namun saat itu, lanjut Rafli, masih ada PKL yang berjualan di sekitar lokasi CFD.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Keterbatasan lahan sebagai tempat berjualan menjadi salah satu alasan lapak dagangan PKL turun ke badan jalan.
Omzet Turun
Sambutan negatif diungkapkan oleh Deni, seorang pedagang pakaian sudah lama berjualan di CFD. Deni mengaku, mengalami penurunan omzet sejak dilarang berdagang di jalan lokasi CFD.
"Penjualan jadi turun, pejalan kaki juga kesulitan berlalu-lalang," kata Deni.
Deni mengaku, ia mengalami penurunan omzet hingga 20 persen. Ia dan koleganya sesama pedagang hanya bisa berjualan di samping Grand Indonesia.
Kendati begitu, Deni mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan pedagang tenda berjualan. Ia berharap, para pedagang bisa berjualan di bahu jalan dan juga diberi tenda agar lebih tertata.
Atek seorang penjual minuman mengaku, cukup menghargai kebijakan tersebut. Namun ia meminta, agar pedagang jangan sampai diusir.
"Sejak malam ada petugas (Satpol PP), saya tadi pagi gak tau dan diusir suruh berjualan di sini," katanya.
Advertisement