Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR turut menyoroti jabatan Kabareskrim yang masih kosong setelah ditinggal Jenderal Idham Azis yang ditunjuk menjadi Kapolri. DPR berpandangan, calon Kabareskrim sebaiknya diisi jenderal senior agar tidak terjadi ketimpangan di tubuh Polri.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengaku sudah mendengar nama-nama calon yang bakal mengisi kursi Kabareskrim. Menurutnya, hampir semua jenderal bintang dua punya syarat dan kriteria yang ideal untuk menjadi pengganti Idham.
"Artinya, mereka sudah mumpuni untuk jabatan Kabareskrim. Karena itu, kepada Jenderal Idham Azis, kita berharap bisa memprioritaskan jenderal bintang dua yang dari sisi angkatan lebih senior dari yang lainnya," ujar Nasir, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Advertisement
Nasir berharap, perwira tinggi yang mengisi jabatan Kabareskrim itu adalah orang yang punya pengetahuan dan pengalaman serta mengerti soal perlindungan HAM di samping penegakan hukum.
"Tentu Kabareskrim ke depan itu harus kedepankan due prosess of law, jadi ada pertimbangan HAM di samping penegakan hukum oleh karenanya butuh figur yang berpengalaman dalam penindakan," katanya.
Nasir kembali mengingatkan, soal pentingnya jabatan Kabareskrim dijabat oleh jenderal senior, karena menurutnya akan memudahkan kinerja Kepolisian.
"Sekali lagi saya tekankan yang lebih senior itu prinsipil ini berkaitan dengan penegakan hukum di kepolisian, karena Kabareskrim ini ujung tombak kepolisian untuk menjalankan kinerja soal kasus-kasus hukum yang belum selesai," ujarnya.
Nasir memandang senioritas juga dibutuhkan agar dalam menjalankan fungsinya Kabareskrim tidak terkendala beban psikologis.
"Senioritas itu dibutuhkan agar dalam menjalankan fungsi dan tugas itu, maka dia tidak ada kendala psikologis. Jadi saya sekali lagi tidak sebut nama, karena dari masing-masing nama punya prospek dan peluang untuk jadi Kabareskrim," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ruh Kepolisian
Saat disinggung terkait kemungkinan jabatan Kapolri Idham Azis cuma satu tahun, Nasir mengingatkan dalam proses fit and proper test di Komisi III, salah satunya menyiapkan penggantinya sebagai Kapolri.
"Begini karena apa yang disampaikan Idham Azis saat fit and proper test itu adalah menyiapkan penggantinya ke depan. Oleh karena itu, memang harus mix antara Kapolri dan Kabareskrim meskipun sekali lagi tidak mesti jenderal yang duduk di Kabareskrim itu jadi Kapolri. Tapi memang ada beberapa momen dan ada beberapa Kabareskrim yang jadi Kapolri," tuturnya.
Politikus PKS asal Aceh ini berharap, Kabareskrim yang baru dapat menjadi tulang punggung institusi kepolisian. " Jabatan Kabareskrim ini sangat strategis, dia merupakan ruh dari kepolisian," katanya.
Advertisement