Sukses

Gerakan Baca Jakarta untuk Anak-anak Jakarta

Dalam rangka peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menerapkan pola Pemerintahan 4.0, yakni pemerintah berperan sebagai fasilitator dan kolaborator.

 

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menerapkan pola Pemerintahan 4.0, yakni pemerintah berperan sebagai fasilitator dan kolaborator.

Salah satu wujud nyata adalah membangun kolaborasi dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (unsur komunitas) dan BUMD (unsur swasta).

Gerakan ini merupakan gerakan tantangan membaca kepada anak usia 7-12 tahun untuk membaca selama 30 hari. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem membaca yang berkelanjutan yang terbangun melalui sebuah kebiasaan.

Ekosistem yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat menjadi relawan, peserta yang terbangun kebiasaan membaca, sektor swasta ambil peran terhadap kegiatan membaca dan pemerintah sebagai kolaborator.

Gerakan Baca Jakarta tersebar di titik-titik baca sebanyak 143 titik di DKI Jakarta dengan 928 relawan. Relawan berasal dari para professional, orang tua, pengelola titik baca, dan masyarakat umum yang peduli dengan kegemaran membaca anak-anak.

Baca Jakarta terbukti menjadi stimulus positif peningkatan kegemaran membaca melalui hasil proses kerjasama yang baik antar elemen masyarakat, swasta, dan pemerintah sebagai proses membangun ekosistem membaca.

Dengan pola tersebut, Gerakan Baca Jakarta berhasil menjaring 3.551 (tiga ribu lima ratus lima puluh satu) peserta anak-anak yang tersebar di seluruh DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

Gerakan Baca Jakarta juga mampu merangkul peran aktif BUMD. Hal ini terbukti dengan seluruh kebutuhan kegiatan melalui peran serta 6 BUMD.

Nafas utama gerakan baca Jakarta adalah upaya memampukan anak-anak Jakarta untuk dapat menjadi pemeran utama di kotanya sendiri.

Dengan demikian maka kegiatan berkesinambungan setelah Baca Jakarta juga diharapkan dapat terbangun, seperti PT.MRT Jakarta yang membuat ruang baca di setiap stasiun MRT, wisata literasi yang dilakukan di 6 perpustakaan daerah, Hari Anak Jakarta Membaca yang dilaksanakan di pasar buku Kenari Pasar Jaya, keikutsertaan difabel pada lomba-loba literasi (mewarnai dan membaca buku braile), kegiatan literasi seni melalui Piala HB Jassin.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melaksanakan kolaborasi dengan IKAPI Pusat dan IKAPI DKI Jakarta melalui kegiatan pameran seperti Indonesia International Book Fair (IIBF) dan Islamic Book Fair.

Berbagai kegiatan literasi yang dilaksanakan Dispusip dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak merupakan upaya peningkatan kegemaran membaca sebagai upaya pennciptaan ekosistem yang diawali oleh Baca Jakarta yang bersifat berkesinambungan.

Pada perencanaan kedepan Dispusip mengembangkan geliat penciptaan ekosistem yang lebih massif melalui program peningkatan pemanfaatan TI dalam pemetaan kondsi Perpustakaan, penyediaan pojok baca di PAUD, penyediaan taman baca di ruang publik, aktivasi kegiatan TBM melalui peran serta aktif masyarakat melalui swakelola 3 dan 4.

Strategi ini merupakan rangkaian dari pola peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta yang bersifat kolaboratif, siapapun dapat bergabung dalam upaya peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengharapkan gerakan membaca ini bukan hanya menjadi gerakan musiman, tapi jadi awal gerakan masif sepanjang tahun. Diharapkan pula, kebiasaan membaca di kampung-kampung menjadi hal yang wajar dan menjadi gerakan secara masif.

Anies menambahkan, melalui gerakan membaca ini, Pemprov DKI Jakarta ingin menekankan budaya membaca, seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2018 tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca.

"Ini dikerjakannya terstruktur. Satu sisi kebiasaan membaca didorong, taman baca di tumbuhkan di mana-mana. Kemudian, buku di Jakarta kita sedang dorong supaya harganya bisa menjadi lebih murah dengan cara kita membangun Pasar Buku. Ini semua ikhtiar untuk membuat Jakarta menjadi kota yang memungkinkan generasi masa depan tumbuh jadi pembelajar," terang Anies.

Anies turut mengapresiasi pelaksanaan gerakan membaca #BacaJakarta Tahun 2019. Selain menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, gerakan ini diharapkan juga dapat menumbuhkan kecintaan pada ilmu pengetahuan dan perpustakaan, mengasah kemampuan literasi baca tulis. Serta berkompetisi menjadi pemeran utama di Ibu Kota Jakarta pada masa yang akan datang.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Wahyu Haryadi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan peran dan fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi, pendidikan, pembelajaran, penelitian, serta rekreasi kultural.

"Ke depan, semoga hal baik ini terus akan berkesinambungan, yang akan kita lakukan dengan program bersama Forum Taman Baca Masyarakat untuk mewujudkan kota Jakarta sebagai kota pembelajar," kata Wahyu.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Pulo Gadung Jakarta Timur Telepon: 021-47860095 atau dapat mengunjungi website: dispusip.jakarta.go.id

 

(*)