Liputan6.com, Jakarta - Wakorbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan tidak ada kesepakatan dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk tidak maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar karena didorong sebagai ketua MPR.
Bamsoet mengatakan, dia maju sebagai ketua MPR karena penugasan partai. Saat itu, Bamsoet dan Airlangga sepakat untuk rehat sementara dari persaingan kursi orang nomor satu Golkar.
Baca Juga
"Saya maju ketua MPR itu kan penugasan partai. Ketika itu kita cooling down ada tujuan partai yang lebih besar, yaitu mendapatkan posisi ketua MPR atau pimpinan MPR," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Advertisement
Ditambah, situasi ketika itu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Dia mengatakan, sengaja rehat untuk menjaga kondusifitas Golkar maupun di luar partai.
"Dan kemudian ada suasana untuk menjaga situasi yang kondusif, tidak ada gejolak baik di partai Golkar maupun di luar partai Golkar sampai presiden dipilih. Jadi sudah terlewati" kata Bamsoet.
Saat itu, Bamsoet berpikir cooling down agar kubu Airlangga turut merangkul pendukungnya di internal partai. Tetapi, yang terjadi malah pendukung Bamsoet tak dapat kursi alat kelengkapan dewan (AKD) sampai tidak mendapatkan kursi di komisi yang diinginkan di DPR.
"Itulah barangkali mungkin saja yang membuat para pendukung saya lebih militan. Dan daerah-daerah melihatnya juga tidak ada niat baik untuk merangkul semua yang sedang berkontestasi di partai Golkar," ucapnya.
Dia menampik tidak berniat maju kembali sebagai calon ketua umum Golkar. Bamsoet mengatakan, niatan itu sudah jauh hari menyampaikannya.
Untuk saat ini sikapnya masih menunggu pengumuman resmi jadwal Munas Golkar. Bamsoet mengaku akan merespons dukungan DPD tingkat satu dan dua saat tanggal Munas diumumkan
"Jadi intinya maju dan tidaknya sangat tergantung dorongan para pemilik suara di daerah-daerah," kata Ketua MPR itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siapa Lempar Isu?
Bamsoet mempertanyakan isu yang dilempar bahwa ada komitmen bakal tak maju Munas karena didorong Airlangga sebagai ketua MPR. Dia menegaskan tidak pernah ada komitmen tersebut apalagi kesepakatan berkekuatan hukum.
"Dalam politik tidak ada, dan di Partai Golkar itu adalah panggilan tugas, dalam unsur partai itu panggilan tugas. Jadi tanya sama yang menyatakan komitmen itu komitmen di mana," kata dia.
Soal pernyataan mendukung Airlangga sebagai ketua umum, Bamsoet menjelaskan, pernyataan itu sebagai bentuk dukungan siapapun yang maju dalam Munas. Tanpa terkecuali Airlangga. Agar Munas Golkar tidak terjadi aklamasi.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement