Sukses

Produksi Udang Indonesia Terus Menurun

Indonesia adalah produsen udang terbesar di dunia. Namun selama 10 tahun belakangan produksi udang anjlok hingga 50 persen akibat serangan virus yang membuat banyak udang mati.

Liputan6.com, Makassar: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memasang target menjadikan Indonesia produsen utama udang di dunia dan kembali menduduki posisi teratas sebagai produsen udang. Posisi ini pernah dirasakan Indonesia pada dekade 90-an.

"Kami dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) KKP akan berperan membantu upaya menggenjot produksi udang Indonesia, yang selama 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan," kata Rizald M. Rompas, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Lebih lanjut Rompas menjelaskan bahwa pada tahun 1990-an, Indonesia adalah produsen udang terbesar di dunia. Namun selama 10 tahun belakangan produksi udang anjlok hingga 50 persen akibat serangan virus yang membuat banyak udang mati.

"Dengan program KKP yang merevitalisasi tambak mangkrak di Jawa, kami akan membantu melancarkan upaya peningkatan produksi udang dan bandeng sebagai kekuatan ekonomi biru Indonesia," kata dia, seperti dikutip Antara.

Saat ini banyak tambak udang di sepanjang pantai utara Jawa (Pantura) yang tidak digunakan sebagai tambak udang. Para petambak lebih memilih membudidayakan bandeng.

Rompas mengatakan bahwa virus yang melanda tambak-tambak udang di Indonesia diduga kuat muncul dari tanah. "Sekarang Balitbang telah berhasil membuat tambak dengan sistem plastik, untuk membantu teknik--secara ilmiah--menekan sumber-sumber virus tanpa penggunaan antibiotik," ungkapnya.

Selain teknik menggunakan plastik, Balitbang juga telah mengembangkn probiotik yang tidak terbuat dari bahan-bahan kimia, namun berperan seperti imunisasi bagi udang terhadap penyakit dan virus. "Di Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan) kini tengah dikembangkan probiotik yang bukan dari bahan kimia, lalu dimakan udang sehingga menguatkan sistem imun udang," katanya.

Balitbang berkeyakinan, bila berhasil menggunakan antibiotik dari bahan non-kimia untuk udang, maka pasar di Eropa akan kembali terbuka karena pasar di sana sangat mementingkan aspek lingkungan dan pakan udang. Berdasarkan data FAO, pada tahun 2010 produksi udang Indonesia berada di urutan ke-4 dunia, di bawah Cina, Thailand, dan Vietnam.(ULF)
    Video Terkini