Liputan6.com, Bali - Bali menjadi salah satu destinasi wisata turis. Para turis mancanegara dari berbagai belahan dunia menjadikan Bali sebagai salah satu tempat wisata.
Namun meski begitu, turis ini terkadang membuat masalah ketika berwisata ke Bali. Mereka justru membuat malu diri sendiri.
Baca Juga
Salah satu contohnya adalah turis dari India yang nekat membawa pulang barang-barang dari hotel tempat mereka menginap.
Advertisement
Kejadian itu terungkap dari viralnya sebuah video. Dalam video itu terlihat, turis India yang tengah berlibur bersama keluarganya, memasukkan barang-barang hotel saat check out.
Tak hanya itu saja, ada pula aksi bule nekat yang hanya menggunakan bikini saat belanja ke swalayan. Foto turis itu pun viral.
Berikut aksi-aksi turis di Bali yang nyeleneh dan nekat, yang dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pakai Bikini ke Swalayan
Seorang turis yang mengenakan bikini minim dalam sebuah toko swalayan di Bali telah tersebar di internet. Banyak warga lokal Bali maupun non-lokal yang mengecamnya dengan tindakan tidak menghargai atau memalukan.
Dikutip dari News.com.au, Kamis, 31 Oktober 2019, dalam sebuah unggahan yang dibagikan ke halaman Facebook Bali Expat, seorang wanita berambut pirang terlihat sedang mengantri atau membeli sebuah barang di sebuah toko dengan menggunakan bikini G-String dan String Top.
"Saya kaget bahwa Pepito Umalas (nama toko), di daerah perumahan keluarga ini memperbolehkan orang berbelanja dengan pakaian seperti itu? dan orang itu berpikir hal tersebut bisa diterima di toko tersebut!" tulis seorang warganet dalam unggahan tersebut.
Beberapa postingan mengemukakan kekesalan mereka, dan menyebutkan bahwa pada bagian depan pakaiannya jauh lebih terbuka.
Postingan tersebut segera menarik perhatian, dan menuai banyak komentar. Mereka menyebut wanita itu "tidak peka" dan tidak menunjukan sensitivitas budaya.
"Gadis ini sangat tidak menghormati penduduk setempat," ujar salah satu komen di dalamnya.
Tapi tidak hanya menuai komentar yang menunjukan kekesalan pada wanita tersebut, beberapa juga melihat bahwa perlakuan siapa pun yang menjepret foto wanita tersebut tanpa izinnya juga sangat tidak sopan.
"Saya mendapatkan poin tentang menghormati budaya tetapi ada juga rasa hormat terhadap orang lain dan mengambil foto seseorang dan mempostingnya secara online untuk mempermalukan orang itu di depan umum cukup rendah dan kurang hormat," komentar satu orang.
Beberapa mengatakan mereka tidak membenarkan pakaian wanita tersebut untuk berkeliaran di jalan umum Bali, tapi alangkah lebih baik untuk menegurnya secara langsung dari pada harus membagikan jepretannya tanpa izin di media sosial.
Advertisement
Buang Air Kecil Sembarangan dan Tak Bayar Makan
Belum lama Bali dihebohkan ulah turis asing yang mabuk hingga menendang pengendara sepeda motor, kasus yang tak kalah mengundang perhatian kembali terjadi. Pelakunya seorang warga Australia bernama Rick O'Miara (26).
Dikutip dari JawaPos, Jumat, 30 Agustus 2019, ulahnya bermula saat ia berbaring di depan pertokoan Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Bali, sambil buang air kecil tanpa malu. Aksi tidak etisnya itu terekam dan menjadi viral di media sosial pada Selasa, 27 Agustus 2019.
Namun, ia saat itu masih belum berurusan dengan aparat. Hanya saja, warganet keburu geram dengan ulah bule Australia tersebut.
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Rick kembali bertindak tak patut. Ia kedapatan kabur usai makan di sebuah warung makan di sekitar Kuta pada Kamis, 29 Agustus 2019, pukul 10.00 WITA.
Turis asing itu kemudian diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung. Dari keterangan Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Kerta Suryanegara, identitas Rick pun terungkap.
"Ternyata bule yang ngencingi toko kemarin niki (ini). Ini dia orangnya yang diinfokan," ucapnya seperti dikutip Bali Express (Jawa Pos Group).
Dilansir Antara, warga Australia itu sebelumnya ditangkap oleh petugas Jayabaya (petugas keamanan di desa) karena tidak membayar makan dan langsung pergi.
"Terus diteriakin sama pedagangnya, dan ada Jagabaya di sana, lalu diteriakin sampai si bule ini ditangkap," ujarnya.
Agung menyatakan kasus Rick kini ditangani pihak Imigrasi. Lelaki Australia itu sempat diam selama dua jam saat ditanyai soal identitas dan paspornya.
Petugas akhirnya bisa mendapatkan paspor yang dicari di sekitar tempatnya menginap yang berada di dekat Kampung Kepiting.
"Kemungkinan, paspornya ini ditahan pihak hotel tempat dia menginap, karena dia nggak bisa bayar hotel dan juga makannya. Sekarang oleh pihak Imigrasi akan melakukan koordinasi dengan Kedutaan Australia," pungkas Agung.
Basuh Bokong dengan Air Suci Pura
Warga Bali kembali dibuat heboh dengan sebuah video yang kembali memperlihatkan aksi tak terpuji yang dilakukan oleh turis asing.
Video itu memperlihatkan dua orang turis yang diketahui berasal dari Ceko melecehkan sebuah tempat suci yang berada di kawasan Monkey Forest, Ubud, Bali.
Dalam video, terlihat sepasang turis yang diketahui bernama Sabina Dolezalova dan Zdenek Slouka mengambil air suci dan membasuhkannya ke bagian bokong Sabina. Keduanya tertawa-tawa di video itu.
Awalnya kejadian itu terekam lewat unggahan Sabina lewat akun Instagram @sabina_dolezalova_ifbb. Unggahan itu pun langsung viral di media sosial.
Masyarakat Bali pun langsung geram dengan ulah kedua turis tersebut karena telah melecehkan air suci di tempat yang juga suci.
Setelah itu akun Instagram Sabina kemudian dikunci dan kabarnya ia sudah menghapus video tersebut. Meski begitu, desainer sepatu kenamaan asal Bali, Niluh Djelantik mengunggah ulang video yang tersebar tersebut di akun Instagramnya pada 11 Agustus 2019.
Dalam keterangan foto, ia menuliskan keprihatinannya seputar maraknya aksi tak terpuji yang dilakukan turis asing di Bali.
Sabina dan Zdenek sempat meminta maaf setelah videonya viral. Permintaan maaf itu diunggah melalui akun Instagram @aryawedakarna, seorang anggota DPD Bali pada 11 Agustus 2019
Namun, masih di hari yang sama, Niluh Djelantik kembali membagikan unggahan yang membuktikan kalau Sabina dan Zdenek ternyata berbohong dengan berpura-pura tidak tahu kalau air yang mereka buat main-main itu dianggap suci oleh penduduk setempat.
"Mbok Niluh tidak minta mereka dipenjara. Cukup cek apakah mereka benar-benar turis atau malah cari makan di Bali dengan ilegal. Cari juga siapa perekamnya," tulis desainer yang karyanya sudah dipakai para pesohor dunia itu.
Sampai berita ini ditulis, Sabina dan Zdenek dikabarkan sudah menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, tapi belum diketahui apakah mereka akan dikenakan hukuman atau tidak.
Advertisement
Tendang Pemotor dan Tabrakkan Diri
Suasana Seminyak, Kuta, Bali pada Sabtu malam, 10 Agustus 2019, mendadak ribut. Seorang lelaki Australia berulah di kawasan itu dengan beraksi bak petarung jalanan.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @ZonabikersID dan beredar viral, ia terlihat berlari ke tengah jalan. Dua lelaki lain berusaha menghentikan ulahnya, tetapi turis Australia yang belakangan diketahui bernama Nicholas Carr (26) malah menjadi-jadi.
Ia tiba-tiba menendang dengan jurus kung fu seorang pengendara motor yang sedang melaju ke arahnya. Tak pelak, motor yang dikemudikannya terlempar beberapa meter, sedangkan sang pengemudi terjatuh.
Bukannya berhenti, Carr terus berlari. Kali ini, ia mengadang sebuah mobil minivan yang saat itu berjalan dalam kecepatan rendah. Meski begitu, tubuh turis tersebut berguling ke atap mobil.
Carr seolah tak merasakan sakit. Ia kembali berlari, sedangkan di belakangnya, dua lelaki yang mengejar sedari awal, kembali berusaha menghentikannya.
Dikutip dari laman News.com.au, ulah Carr ternyata tak hanya itu. Sebelum berulah di jalanan Kuta, Bali, temuan lain mendapati pekerja magang itu menyerang seorang kakek bernama Nyoman Purda yang sedang tidur. Ia juga memecahkan kaca sebuah minimarket dan restoran.
Ulah Carr akhirnya bisa dihentikan. Ia diamankan warga dengan kaki dan tangan terikat tali tambang biru.
Sementara kakinya berdarah, ia juga meracau saat hendak ditahan. Polisi kemudian membawanya ke rumah sakit dan Carr menjalani serangkaian tes psikiater.
Dalam pengakuannya, ia menyebut tak bisa mengingat sederet ulahnya yang membahayakan orang lain. "Aku tak bisa mengingat hampir semuanya," ujarnya dari dalam sel di Kantor Polisi Kuta.
Carr mengaku mabuk. Ia banyak mengonsumsi vodka dan cocktail hingga lupa ingatan sebelum peristiwa itu terjadi. "Tapi, aku tak pernah sekalipun melakukan hal itu sebelumnya," ucapnya.
Turis asal Australia Selatan tersebut menyatakan menyesal atas insiden yang terjadi dan khawatir akan sanksi pidana yang menantinya. Meski begitu, ia siap menanggung ganti rugi kepada para korbannya.
"Aku hanya ingin bertemu dengan keluargaku," katanya.
Sementara itu, kondisi korban tendangan Carr, Wayan Wirawan, selamat. Ia hanya mengalami luka lecet dan gores.
Wayang mengaku sedang dalam perjalanan ke tempat kerja saat Carr menendangnya dengan jurus kung fu. "Saya sangat kaget. Saya tak mengerti kenapa dia melakukan itu," kata Wayan.
Polisi kini menahan Carr dan menjeratnya dengan pasal penyerangan. Ia terancam hukuman penjara 2 tahun 8 bulan.
Membawa Pulang Barang Hotel
Video yang menunjukkan turis dari India kedapatan mencuri di salah satu vila di Gianyar Bali ramai di media sosial. Dalam video terlihat pihak vila menggeledah isi tas keluarga turis itu.
Sebelumnya, ketika checkout, turis India itu diberhentikan dan ditanya oleh pihak vila. Namun, mereka mengelak hingga akhirnya digeledah.
Dalam tas itu ditemukan barang-barang vila, seperti hairdryer, speaker, tatakan piring, rotan toilet, copala tea (tempat teh), dan barang lainnya.
Dalam video pun terekam, pelaku menawarkan untuk membayarnya. Namun, pihak vila melihat masalahnya bukan hanya soal uang.
Kejadian itu pun menuai beragam respons warganet dan dianggap merusak citra turis India. Salah satu yang mengunggahnya adalah akun akun @minimathur.
Hingga Kamis, 1 Agustus 2019, unggahan pada Sabtu, 27 Juli 2019 itu telah mendapat lebih dari 6,2 ribu retweet dan 9,7 ribu likes.
Advertisement
Usir Warga Lokal
Bali memang jadi tujuan wisata favorit para turis dari berbagai negara. Masyarakat Bali juga selalu menyambut hangat kedatangan para wisatawan mancanegara. Namun, apa yang dilakukan turis asing ini sepertinya sudah tak bisa ditoleransi.
Hal itu terlihat dalam video yang diunggah Gede Arya Adnyana, warga Temukus, Buleleng di akun Facebooknya, baru-baru ini. Rekaman video berdurasi 01.30 menit itu langsung jadi viral di jagat pariwisata Bali.
Dalam rekaman tersebut terlihat turis asing yang diduga dari Timur Tengah mengusir warga lokal agar tidak mandi di pantai. Dilansir dari Jawa Pos, Selasa, 23 Juli 2019, turis itu diketahui menginap selama empat hari bersama keluarganya di The Villas Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Banjar, Buleleng.
Banyak warganet mengecam ulah si turis. Dalam rekaman terlihat perdebatan panjang antara si turis dengan warga sekitar. Kata-kata kasar pun terdengar dari tamu tersebut kepada warga.
Menurut Gede Arya Andyana, Selasa, 23 Juli 2019, kejadian tersebut berawal saat dia bersama anaknya mandi di pesisir Pantai Temukus, Minggu, 21 Juli 2019, sekitar pukul 17.30 Wita. Dia dan anaknya mandi pantai tak jauh dari lokasi timur The Villas. Karena air pantai yang kotor dan berlumut, Arya lalu pindah mandi ke lokasi depan vila.
"Pada saat mau mandi, saya dilarang keras. Get out you, get out you. Pergi kamu jangan mandi di area pantai ini," ucap Arya menirukan ucapan wisman tersebut. Sang wisman melontarkan kata-kata kasar melarang Arya mandi. Debat panjang pun terjadi antara mereka.
Turis tersebut terus melayangkan kata-kata kasar dan keras sehingga nyaris terjadi baku hantam. Parahnya lagi, turis itu mengancam Arya dengan sebuah pisau.
Warga yang berada dipinggir pantai sedang mandi spontan berdatangan.Saat warga berdatangan ke pantai, Arya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian yaitu Polsek Banjar.
"Turis itu akhirnya diminta warga untuk meninggalkan villa tersebut," tutur Arya. Menurutnya, kejadian seperti ini kerap kali dialami oleh warga Desa Temukus saat mandi di pantai. Warga dilarang mandi di seputaran lokasi vila oleh tamu.
Selain itu, belum lama ini juga ada kejadian di Pantai Temukus. Ada sejumlah komunitas yang bergerak dalam peduli lingkungan dengan memungut sampah plastik di pantai juga dilarang.
"Kenapa kami sebagai warga lokal dilarang mandi di pantai. Lalu, kalau ada upacara agama seperti melasti nantinya juga dilarang ke pantai," ungkapnya.
Arya meminta pemerintah desa dan dinas pariwisata Buleleng harus menyikapi masalah ini. Ia berharap turis yang datang ke Bali tidak bertindak sewenang-wenang dengan melarang warga asli Bali untuk mandi di pantai.