Sukses

Mata SBY Berkaca-Kaca Mengenang Ani Yudhoyono Saat Raih Biodiversity Award

SBY teringat ketika mengawali rumah tangga dengan Ani Yudhoyono.

Liputan6.com, Bogor - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi perwakilan keluarga untuk menerima penghargaan Biodiversity Award ke-1 yang diberikan kepada mendiang Ibu Ani Yudhoyono.

SBY beserta kedua anaknya Ibas Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diundang ke acara peluncuran Indonesia Biodiversity Index yang digagas oleh Konsorsium Biologi Indonesia (KOBi) di Kebun Raya Bogor, Selasa (5/11/2019).

Tampak hadir menantu SBY yaitu Anissa Pohan dan Siti Ruby Aliya Rajasa menemani suaminya masing-masing. Tak ketinggalan besan SBY, Hatta Rajasa hadir untuk menyaksikan penyerahan penghargaan tersebut.

Setelah menerima penghargaan dari Ketua KOBI Profesor Budi Setiadi Daryono, SBY kemudian memberikan sambutan. Matanya sempat berkaca-kaca saat memberikan sambutan.

"Saya ucapkan terimakasih kepada keluarga besar KOBI atas inisiatif dan ketulusan untuk memberikan penghargaan kepada almarhumah istri tercinta Ibu Kristiani Herawati Yudhoyono," ucap SBY.

SBY menuturkan, selama 43 tahun hidup bersama dengan mendiang istri tercintanya, sehingga ia paham betul apa yang ada di dalam isi hatinya dan apa yang dilakukan jauh sebelum menjadi ibu negara.

"Di dunianya saya kira almarhumah tersenyum, damai, bahagia, dan juga mengucapkan terimakasih," kata SBY.

Semasa hidupnya, terutama pada saat mendampingi SBY semasa menjabat Presiden RI selama 10 tahun, banyak hal baik yang telah Ani lakukan untuk Indonesia. Bahkan menjadi bagian dari sejarah.

"Apa yang dilakukan almarhumah itu berangkat dari cinta, fashion terhadap kehidupan, lingkungan, tanaman dan satwa," kata dia.

Ia teringat ketika mengawali rumah tangga dengan Ani. Meski luas rumahnya hanya berukuran 40 m2, namun istrinya memanfaatkan pekarangan rumah yang luasnya tak seberapa ditanami tanaman bunga hingga cabe dan tomat.

"Because she loves. Semuanya itu sampai akhir hayatnya," ujar SBY dengan mata berkaca-kaca.

 

2 dari 2 halaman

Pekarangan Rimbun Cikeas

Hobinya itu terus almarhumah lakukan ketika tinggal di Cikeas, Bogor. Pekarangan rumahnya dihiasi beragam macam tanaman dan pohon besar.

"Kalau bapak ibu berkenan berkenan berkunjung ke Cikeas, pekarangan kami sekarang menjadi hutan. Hutan yang lestari, sejuk. Dan itu saya dengan almarhumah mencari pohon, bunga sendiri dan menanamnya," kata dia.

Tak hanya itu, setiap kelahiran cucu-cucunya, Ani kerap mengabadikannya lewat menanam pohon di pekarangan rumahnya.

"Setiap berkunjung ke saudara, kami selalu memyempatkan meninjau lingkungan, kebun raya di daerah, taman safari. Kami ingin segalanya lestari dan berkembang," terangnya.

Sebelum negara mencanangkan program gerakan tanam pohon, lanjut SBY, mendiang istrinya lebih dulu melakukan hal itu melalui organisasinya.

"Saya kira sejarah lah yang mencatat. Barang kali tidak semua tidak mengingatnya, tetapi itu semua karena kecintaan almarhumah yang tulus bekerja. Karena almarhum yakin masa mendatang dirasakan dampaknya," kata dia.

Sementara itu, Ketua KOBI Budi Setiadi Daryono mengatakan, Ani Yudhoyono layak mendapatkan penghargaan Biodiversity Award ke-1 karena sebelum menjadi ibu negara, Ani memiliki kecintaan terhadap lingkungan.

Selain itu, dia memiliki karya keanekaragaman hayati di Indonesia dalam bentuk dua buku yaitu 3.500 Plant Species of The Botanic Gardens of Indonesia dan Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas.

"Itu sangat luar biasa. Ilmuan-ilmuan di KOBI aja belum mampu menyusun 3.500 spesies tanaman yang ada di Indonesia. Karenanya oleh Komisi Dewan Kehormatan KOBI dinilai sebagai salah satu capaian beliau untuk nanti bisa kita lanjutkan," terangnya.

Menurutnya, dua karya Ani Yudhoyono akan dijadikan sebagai rujukan bagi para peneliti yang ada di KOBI maupun mahasiswa. Dengan harapan menggugah kesadaran khususnya generasi milineal akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

"Hari ini adalah momentum yang baik Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional kita tingkatkan kepedulian terutama generasi milenial untuk mulai mengubah gaya hidupnya ke biodiversitas," ucap Budi.

Video Terkini