Sukses

Hari-Hari Prabowo Duduki Jabatan Baru Menteri Pertahanan

Aura militer pensiunan jenderal TNI Prabowo Subianto masih terasa kental saat acara serah terima jabatan Menteri Pertahanan.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pertama Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dimulai saat dirinya berjalan di atas gelaran karpet merah membentuk segitiga.

Kala itu, Prabowo Subianto berjalan tegap memakai jas dan peci hitam. Dia pun disambut sejumlah pasukan TNI dengan upacara militer. Rona bangga dan bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya.

Prabowo berdiri di atas podium dalam upacara penyambutan di Kementerian Pertahanan pada Rabu, 23 Oktober 2019 siang.

Aura militer pensiunan jenderal TNI itu masih terasa kental. Prosesi pengecekan pasukan pun dilakukan. Ekspresi bangga dipancarkan tiap langkah di depan semua pasukan. Mantan Pangkostrad itu begitu khidmat menikmati.

Banyak pejabat dan tokoh nasional hadir dalam upacara penyambutan tersebut. Mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Wakil Presiden Try Soetrisno, sampai sejumlah mantan menteri pertahanan. Prabowo kemudian menghampiri mereka dan saling bersalaman memberi selamat.

Sebagai mantan calon presiden pesaing Jokowi, masyarakat dibuat terheran atas keputusan Prabowo Subianto yang akhirnya menerima tawaran Menteri Pertahanan.

Pemanggilan Prabowo ke Istana Negara pada Senin, 22 Oktober 2019 lalu menjadi momen tidak terduga. Hadir bersama Edhy Prabowo mengenakan kemeja putih, keduanya diminta mengemban tugas sebagai pembantu presiden.

Jokowi punya alasan khusus meminta Prabowo Subianto menjabat posisi Menteri Pertahanan. Selama mengenal Prabowo, Jokowi percaya sosok tersebut mampu dengan segudang pengalaman untuk memperkuat pertahanan nasional.

Prabowo masih dihiasi rasa bangga. Apel penyambutan digelar pasukan seolah mengobarkan jiwa patriot yang dimiliki sejak muda.

Pada hari itu, acara serah terima jabatan juga dilakukan. Ryamizard Ryacudu menyerahkan sejumlah sisa pekerjaan untuk dilanjutkan Prabowo Subianto lima tahun ke depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Kehangatan Prabowo dan Ryamizard

Acara lepas sambut di Kementerian Pertahanan berlangsung santai. Prabowo Subianto dan Ryamizard saling bercerita masa muda ketika merasakan bersama ditempa sebagai tentara di Lembah Tidar. Keduanya satu angkatan, sehingga sudah mengenal sejak lama.

Selain saling lempar pujian, Ryamizard juga memberi pesan khusus kepada Prabowo. Dia mengingatkan, menjadi Menhan sangat berat. Meski begitu, dirinya yakin di tangan Prabowo amanah itu bisa dilakukan sebaik-baiknya.

"Karena tugas Menhan itu luar biasa. Menjaga kedaulatan negara, keutuhan bangsa. Jadi kalau kita tidak siap begitu ya berarti kita tidak mampu melaksanakan tugas itu," kata Ryamizard.

Sebagai pencetus program Bela Negara, Ryamizard berharap, programnya itu bisa dilanjutkan Prabowo. Walau harus diakui, program itu sempat menuai pro dan kontra.

Pada awal menjabat menteri, Prabowo meminta agar diberikan waktu untuk mempelajari berbagai masalah di Kementerian Pertahanan.

Belum banyak jawaban diberikan, termasuk terkait alutsista. Tetapi, Prabowo memastikan dirinya sangat memperhatikan hal tersebut.

"Pemerintah pasti sudah memperhatikan, menteri yang lama sudah memperhatikan, saya akan pelajari mana yang perlu diperbaiki, yang baik kita lanjutkan yang belum disetujui nanti minta persetujuan," ujar Prabowo.

3 dari 6 halaman

Ikuti Sidang Kabinet Paripurna

Sebelum menghadiri acara sertijab, pagi harinya Prabowo mengikuti sidang kabinet paripurna perdana yang digelar Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Merdeka.

Para menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri bergantian tiba di Istana. Beberapa mereka mengenakan kemeja putih, sementara yang lainnya memakai baju batik. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak begitu semangat. Dia datang pukul 09.40 Wib, tepat 20 menit sebelum sidang kabinet dimulai.

Jokowi langsung tancap gas memberikan arahan, mereka pun tampak serius mendengarkan. Dalam rapat itu, presiden terus menekankan menteri tak boleh membuat visi misi sendiri.

"Tidak ada visi misi menteri. Yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Tolong dicatat," tegas Jokowi.

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo mendapat anggaran terbesar dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020.

Dalam nota keuangan, Kementerian Pertahanan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 127,4 triliun. Jumlah naik dibandingkan anggaran pada 2019 sebesar Rp106,1 triliun dan tahun 2018 sebesar Rp 107,7 triliun.

Anggaran Kementerian Pertahanan tercatat menjadi paling tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Dikabarkan besarnya anggaran itu untuk dibelanjakan berbagai kebutuhan alutsista beserta perawatannya.

4 dari 6 halaman

Gaya Prabowo Pimpin Kementerian

Prabowo Subianto tidak sendiri mengurus Kementerian Pertahanan. Selang dua hari pelantikan menteri, Presiden Jokowi memanggil 12 wakil menteri ke Istana Negara.

Nama Sakti Wahyu Trenggono menjadi paling disorot. Presiden meminta taipan bisnis telekomunikasi itu mendampingi Prabowo sebagai wakil menteri.

Di dunia politik, Trenggono bukan orang baru. Pada masa kepemimpinan Ketua Umum PAN periode 2009-2014 Hatta Rajasa, Trenggono ditunjuk sebagai Bendahara PAN, meski di tengah jalan mengundurkan diri.

Tak lama kemudian pada Pemilihan Presiden 2014, Trenggono masuk dalam tim sukses pasangan calon Jokowi-Jusuf Kalla. Begitu pun dalam Pilpres 2019, Trenggono didapuk menjadi Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf.

Trenggono kemudian resmi dilantik bersama para wakil menteri lain di Istana Negara pada Jumat, 25 Oktober 2019. Usai pelantikan, Trenggono dan Prabowo saling memberi hormat. Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat berbisik-bisik dengan Trenggono. Keduanya saling tertawa.

Menurut Trenggono, isi bisikan Prabowo merupakan candaan. Menteri Pertahanan itu bilang agar Wahyu saja yang bekerja, sementara Prabowo tidur. Dia menerjemahkan candaan itu sebagai ungkapan kepercayaan dari Prabowo.

"Beliau bilang gini sambil bercanda, sudah kamu yang kerja aku yang tidur, dia bilang begitu. Artinya nyaman. Nah saya pikir waduh, oh ya sudah, kalau begitu beliau percaya sama saya," ungkap Trenggono bercerita sambil tertawa.

Prabowo merasa tidak masalah dipilihnya Trenggono sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Selama ini Prabowo mengenal Trenggono memiliki reputasi bagus.

Sedangkan Trenggono mengaku, awalnya sempat ragu menerima jabatan sebagai wakil menteri pertahanan. Alasan bukan berlatar belakang militer menjadi tantangan utama.

Meski begitu, dia yakin pengalamannya di bidang industri dapat membantu Prabowo dalam memajukan Kementerian Pertahanan.

5 dari 6 halaman

Kunjungi Markas Besar TNI

Tak lama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo pun mengunjungi Markas Besar TNI. Prabowo tiba dengan menumpang mobil Toyota Alphard putih dengan pelat nomor Menhan 1-00, lengkap dengan sederet ajudan.

Turun dari mobil, Prabowo langsung disambut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Ada pula upacara penyambutan militer kepada Prabowo. Ia disambut dengan memberikan hormat kepada prajurit di hadapannya.

Saat kunjungan itu, Prabowo mengenakan stelan necis berwarna krem lengkap dengan jas, kacamata, dan peci hitamnya.

Usai penyambutan, Prabowo bersama Panglima TNI dan segenap jajaran pejabat tinggi Mabes TNI berfoto bersama di depan gedung Jenderal Soedirman.

6 dari 6 halaman

Didatangi Banyak Tamu

Selama dua pekan menjabat Menteri Pertahanan, banyak tamu berkunjung ke kantor Prabowo. Salah satunya Dubes China untuk Indonesia, Xiao Qian yang datang ke kantor Prabowo pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Prabowo tampak didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rizerius Eko, dan Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Budi Prijono.

"Kita harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa manapun, 1000 kawan terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak," kata Prabowo seperti dilansir dari Twitter pribadinya saat menerima kunjungan Dubes Xiao Qian.

Pada hari berikutnya berdatangan juga dubes negara lain menemui Prabowo. Terpilihnya Prabowo sebagai menteri bukan hanya sekedar sensasi. Banyak harapan tumbuh ketika dirinya dan Jokowi bersatu.

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bahkan melihat potensi konflik yang mengancam kerukunan sudah mulai mereda usai pelaksanaan Pemilu 2019.

 

Reporter : Angga Yudha Pratomo

Sumber : Merdeka.com