Sukses

Jokowi Singgung Pertemuan Surya Paloh-PKS, PDIP: Itu Curahan Isi Hatinya

Eriko mengaku melihat gestur Jokowi tengah merasakan ada perubahan kebersamaannya dengan Nasdem.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan menyindir Ketua Umum Nasdem Surya Paloh terkait pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Eriko menilai, Jokowi memang sedang mencurahkan isi hatinya tentang kawan sekoalisi yang bertemu dengan PKS yang merupakan partai nonkoalisi.

"Menurut kami ini hal yang memang beliau dalam periode kedua lebih bebas. Artinya lebih menyampaikan apa adanya apa isi hatinya," ujar Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Dia menilai, Jokowi lebih terang-terangan karena periode kedua ini sudah tak miliki beban. Berbeda dengan periode pertama, Jokowi dinilai lebih banyak menahan perasaan di hadapan publik.

"Dulu kan masih mungkin sedikit banyak ditahan. Kalau sekarang apa yang mungkin tersirat di dalam hatinya itu dikeluarkan, mengenai hal apa yang dikehendaki beliau," kata Eriko.

Dia melihat gestur Jokowi tengah merasakan ada perubahan kebersamaannya dengan Nasdem. Penyebabnya, pertemuan Paloh dengan Sohibul sampai Jokowi sengaja membuat pernyataan yang bikin ramai.

"Tetapi kebersamaan ini, kok semacam ada perubahan, mungkin itu yang beliau ingin menyampaikan secara langsung," kata Eriko.

Menurutnya, Paloh harusnya bisa menjelaskan secara langsung apa maksud daripada pertemuan dengan Sohibul Iman tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penjajakan Koalisi 2024?

 

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai, pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman merupakan bagian strategi menghadapi Pilpres 2024. PDIP mengatakan, Nasdem sudah ambil ancang-ancang.

"Kalau saya secara pribadi menganggap hal ini sebagai hal yang wajar bagian strategi menghadapi 2024. Artinya sekarang sudah ada ancang-ancang sudah ada seperti apa," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Hal itu menanggapi sindiran Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dalam acara HUT Golkar, Rabu 6 November 2019. Jokowi menyindir Paloh karena bertemu dengan PKS beberapa waktu lalu.

Eriko menilai, Jokowi mencurahkan isi hati terkait pertemuan itu dengan gestur di publik. Jokowi, kata Eriko, ingin mengingatkan Paloh bahwa Nasdem masih bersama-sama dengan koalisi pemerintah.

"Pak Jokowi ingin menyampaikan bahwa kita masih bersama-sama ini sampai 2024," kata dia.

Eriko tak ingin menduga-duga apakah Nasdem bakal keluar koalisi dan bersama PKS. Menurutnya, masyarakat bisa melihat bagaimana konsisten tiap partai politik.

PDIP menilai wajar jika sikap Nasdem bertemu PKS untuk melihat reaksi publik. Eriko menyebut, pihaknya bakal terus konsisten bersama Jokowi sampai selesai.

Dia tak mau menduga sikap Nasdem itu karena posisi Jaksa Agung diganti oleh orang baru. Jaksa Agung itu sebelumnya dijabat kader Nasdem. Apalagi, Jaksa Agung ST Burhanuddin disebut berafiliasi dengan PDIP karena merupakan adik TB Hasanuddin.

"Mari kita berprasangka positif, berikan kesempatan nanti kan Bapak Presiden akan mengevaluasi kabinetnya seperti apa, ini yang kita tunggu nanti seperti apa tindak lanjut dari rekan-rekan kita yang ada di kabinet," kata Eriko.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka