Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Firli Bahuri mendapatkan promosi jabatan sebagai Kabaharkam Polri. Dengan promosi jabatan itu, dia akan menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yakni menjadi Komjen, sebelum nantinya dilantik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2019.
"Ya, benar yang bersangkutan mendapat promosi karena dinilai berprestasi dan mumpuni. Pangkatnya akan menyesuaikan dengan jabatan barunya," tutur Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2019).
Menurut Iqbal, Firli memiliki sederet prestasi sejak menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga saat ini.
Advertisement
"Sejak taruna, Pak Firli itu kariernya sudah cemerlang, memimpin taruna dari tingkat I sampai III. Dia memimpin sebagai Komandan Resimen Korp Taruna pada tahun 1990, memimpin semua taruna tingkat I, II, III," jelas dia.
Baca Juga
Terpilihnya Firli sebagai ajudan mantan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, merupakan puncak kariernya di level perwira menengah. Karirnya sebagai Kapolda NTB dan Kapolda Sumatera Selatan juga dinilai baik.
"Kariernya cemerlang dan puncaknya saat menjadi ajudan wakil presiden karena ajudan presiden itu adalah pilihan, tentunya harus orang yang cerdas, pikirannya cemerlang, pribadi yg baik. Maka Pak Firli sangat layak dipromosikan (sebagai Kabaharkam)," Iqbal menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Rotasi Jabatan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis melakukan rotasi jabatan sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi. Satu di antaranya jabatan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri.
Komjen Condro Kirono yang sebelumnya menjabat sebagai Kabaharkam nantinya akan digantikan oleh Irjen Firli Bahuri. Firli sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Selatan.
Rotasi jabatan ini tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019, tertanggal 8 November 2019 yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Eko Indra Heri.
Eko mengatakan, mutasi para pejabat Polri merupakan hal yang rutin dilakukan.
"Intinya ini merupakan mutasi rutin untuk menggantikan personel antara lain karena ada yang pensiun, mendapat tugas di luar struktur sehingga harus diganti," kata dia seperti dikonfirmasi, Jumat (8/11/2019).
Advertisement