Sukses

Surya Paloh Sindir Partai yang Merasa Paling Pancasilais

Paloh mengatakan, partai yang akan dikenal sebagai pancasilais adalah yang merangkul dan mau salaman dengan temannya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyindir partai yang merasa paling pancasilais. Tetapi partai itu enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri.

Paloh awalnya mengungkit rasa sinis yang menyerang Nasdem lantaran melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Paloh bilang, rasa sinis dan penuh curiga tersebut jauh dari nilai Pancasila.

Tanpa menyebutkan nama partai yang dia sindir, Paloh bilang ada partai yang penuh kecurigaan tetapi mengaku-ngaku sebagai partai paling nasionalis dan pancasilais. Dia menantang partai tersebut bahwa rakyat membutuhkan pembuktian mana partai yang menjalankan nilai Pancasila.

"Semua penuh dengan kecurigaan maka kita makin jauh dari nilai Pancasila. Pancasila sebagai pegangan, way of life tapi ngakunya partai nasionalis pancasilais buktikan saja," ujar Surya Paloh saat memberi pengarahan dalam Kongres II Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11).

"Rakyat membutuhkan pembuktian partai mana yang menjalankan nilai-nilai pancasilais. Kalau partai melakukan sinis, propaganda kosong pasti bukan partai Pancasila itu," tegasnya.

Paloh juga bilang, partai yang akan dikenal sebagai pancasilais adalah yang merangkul dan mau salaman dengan temannya. Bahkan dia bilang, proklamator bisa menangis jika ada yang mengaku partai pancasilais tapi tak mengamalkannya.

"Kalau Nasdem mau dikenal sebagai partai pancasilais, rendah hati. Rangkul teman, salam teman. Tawarkan pikiran bersama teman. Jangan musuhi teman," ucapnya.

"Bisa menangis proklamator bangsa ini," imbuh Surya Paloh.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ungkit Pertemuan Nasdem-PKS

Bos media itu juga bilang, partai yang berseberangan jangan dianggap musuh. Dia mengungkit pertemuan Nasdem dengan PKS beberapa waktu lalu.

"Jangan partai tak searah dia musuh berbuyutan, gak mau gandeng tangan itu bukan Indonesia sejati. Buang purba sangka pikiran. Kalau enggak mau bantu jangan hina lain," kata Paloh.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com