Sukses

PDIP soal Megawati-Surya Paloh: Dalam Politik Tidak Ada Perkawanan Abadi

Hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjadi sorotan akhir-akhir ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjadi sorotan akhir-akhir ini. Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, tidak ada pertemanan yang abadi dalam dunia politik.

"Ya kalau saya melihat hubungan antarpartai politik, tentu kita harus membaca hubungan antarkepentingan. Tidak ada perkawanan yang abadi, dan permusuhan yang abadi, yang ada adalah kepentingan itu sendiri," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 8 November 2019.

Dia menjelaskan, setiap partai politik selalu menghitung kepentingan. Oleh karena itu, lanjut dia, wajar jika dinamika politik selalu berubah. Salah satunya hubungan Megawati dan Surya Paloh.

"Saya kira dalam perspektif itu kita harus membaca segala macam dinamika dan aktivitas pimpinan-pimpinan parpol sebagai bagian dari satu dinamika politk yang wajar-wajar saja. Jangan dikaitkan di dalam hubungan yang bersifat personal," ungkap Basarah.

Menurut dia, dalam politik, biasa dua partai atau pihak yang tadinya berkoalisi, kemudian tidak. Semua partai harus menghormati keputusan partai lainnya.

"Jadi antara berpisah dan bertemunya grup ring dan re-group dalam satu hubungan partai politik harus kita baca sebagai satu dinamika yang normal dalam hubungan parpol dalam menjaga kepentingan partainya masing-masing," jelas Basarah soal Megawati dan Surya Paloh.

 

2 dari 2 halaman

Contohnya Surya Paloh-Sohibul Iman

Basarah kemudian mengungkit pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Menurut dia, pertemuan itu bagian penjajakan Nasdem untuk Pilpres 2024.

"Dan kami dari PDIP memegang teguh etika politik bahwa kita tidak boleh memasuki yuridiksi organisasi parpol lain, karena masing punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sendiri-sendiri, masing-masing punya kedaulatan untuk menentukan langkah-langkah politik apa yang akan diambil," ucap Basarah.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka