Liputan6.com, Jakarta Seluruh kader Generasi Muda FKPPI Mendesak Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, untuk tetap maju dan jangan mundur dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar yang akan dilaksanakan dalam Munas Partai Golkar awal Desember mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Generasi Muda FKPPI, Shandy Mandela Simanjuntak.
Shandy menilai bahwa Bamsoet merupakan sosok yang dibutuhkan oleh Partai Golkar saat ini karena memiliki kekuatan dan jaringan di grass road atau akar rumput. Menurutnya, Partai Golkar saat ini merupakan Partai besar dalam koalisi pemerintahan yang memiliki kader dengan potensi yang sangat besar.
Baca Juga
Golkar adalah penyeimbang kekuatan politik dimana menjadi salah satu yang berperan penting dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri. Sehingga Golkar saat ini harus menyelesaikan permasalahan terkait dengan turunnya perolehan kursi Partai Golkar di parlemen dibanding pada tahun 2014 yang lalu.
Advertisement
"Bamsoet punya pasukan. Ada kebanggaan bagi kami para anak tentara dan polisi, jika Bamsoet tetap maju," ujar Shandy.
Shandy menilai bahwa Bamsoet merupakan sosok yang cocok karena pengalaman dan memiliki leadership dalam berbagai organisasi dan terbukti dapat merangkul setiap golongan.
Bamsoet yang juga merupakan Ketua Badan Bela Negara KB FKPPI ini juga dinilai dapat menjalankan tugas dan fungsi utama Partai Golkar bagi internal partai maupun eksternal dengan menjadi representasi kepentingan berbagai macam golongan masyarakat.
Track record Bamsoet saat memimpin lembaga sebesar dan sedinamis DPR RI di mana citra dan kinerja DPR RI meningkat pun menjadi bukti nyata kiprah Bamsoet.
"Saya sangat mengenal sosok beliau. Beliau merupakan salah satu kader terbaik KB FKPPI yang bekerja dengan niat yang tulus dan ikhlas bagi kemajuan bangsa", ucap Shandy.
"Saya yakin bahwa ini bukanlah tentang ambisi pribadi beliau. Melainkan tentang kepentingan yang lebih besar, yakni tentang keutuhan dan kebesaran Partai Golkar, yang pada akhirnya juga bermuara kepada kepentingan nasional bangsa dan negara", jelas Shandy.
(*)