Sukses

Lalu Lintas Jalur Puncak Bogor Kembali ke Sistem Satu Arah

Sebelumnya, kepolisian dan pemerintah setempat sempat menguji coba pemberlakuan sistem kanalisasi 2-1.

Liputan6.com, Jakarta - Jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat kembali menerapkan sistem buka-tutup satu arah (one way) untuk mengurai kemacetan lalu lintas pada akhir pekan. Sebelumnya, kepolisian dan pemerintah setempat sempat menguji coba pemberlakuan sistem kanalisasi 2-1.

"Rekayasa lalu lintas hari Sabtu 9 November dan Minggu 10 November di Jalur Puncak berlaku one way. Sabtu pukul 07.00-12.00 WIB naik, pukul 14.00-17.00 WIB turun. Minggu pukul 08.00-12.00 WIB naik, pukul 14.00-20.00 WIB turun," ujar Kasatlantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri, Bogor, Sabtu (9/11/2019).

Dilansir Antara, kendaraan dari arah Cianjur, Jawa Barat ditutup di seputaran Riung Gunung, Cisarua sebelum memberlakukan satu arah ke atas pada pukul 06.30 WIB. Selanjutnya, pukul 06.30 sampai pukul 07.00 WIB yaitu fase prakondisi menghabiskan arus dari arah Puncak menuju ke Jakarta.

"Pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB fase satu arah. Pada fase ini kendaraan dari arah Jakarta yang menuju Puncak dapat full menggunakan dua lajur ke arah Puncak mulai dari Simpang Gadog sampai Riung Gunung," kata Fadli.

Kemudian, pukul 11.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB fase penormalan. Pada fase ini dilakukan perapihan kembali agar kendaraan yang bergerak dari arah Jakarta menuju Puncak kembali ke lajur kiri atau antrean menjadi satu lajur lagi.

Setelah kendaraan patwal penormalan tiba di Riung Gunung, kendaraan dari arah Cianjur yang sempat terkena penutupan bisa melintasi jalur Puncak Bogor. 

Sedangkan sebelum pemberlakukan satu arah ke bawah, pukul 12.30 WIB, kendaraan dari arah Jakarta ditutup di seputaran Pos Polingga dan Simpang Gadog. Sampai pukul 14.00 WIB, fase prakondisi menghabiskan arus dari arah Jakarta menuju arah Puncak.

"Pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB fase satu arah. Pada fase ini kendaraan dari arah Puncak yang menuju Jakarta dapat full menggunakan dua lajur ke arah Jakarta mulai dari Rindu Alam sampai Simpang Gadog," tuturnya.

Selanjutnya pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB fase penormalan kembali. Pada fase ini dilakukan perapihan kembali agar kendaraan yang bergerak dari arah Puncak menuju Jakarta dikembalikan ke lajur kiri atau antrean menjadi satu lajur kembali.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sistem Kanalisasi 2-1 Ditunda

Uji coba kedua sistem kanalisasi 2-1 di jalur Puncak Bogor, ditunda. Rencananya, uji coba rekayasa lalu lintas pengganti buka tutup jalur atau one way ini dilaksanakan 3 November 2019 mendatang.

Penundaan sistem kanalisasi setelah dilakukan rapat antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dengan kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Bogor di Kantor Bupati Bogor, Kamis (31/10/2019).

"Disepakati bahwa pelaksanaan uji coba kedua ditangguhkan dan akan dilaksanakan awal Desember mendatang," ujar Sekretaris BPTJ Hindro Surahmat.

Ia membantah jika belum maksimalnya uji coba kanalisasi pertama karena perencanaan yang kurang matang. "Sebelum diuji coba kita sudah 9 kali rapat koordinasi dan beberapa kali survei lapangan," kata dia.

Menurutnya, ada beberapa faktor sehingga uji coba sistem kanalisasi 2 lajur kendaraan ke atas dan 1 lajur ke bawah ditunda. Pertama, karena berbenturan dengan jadwal pencoblosan pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Bogor.

"Yang dikhawatirkan terjadi pergerakan massa. Itu kita hindari," kata Hindro

Kedua, belum selesainya proyek pelebaran jalan di jalur Puncak Bogor sehingga menjadi hambatan pada saat uji coba kanalisasi kendaraan.

Bahkan, masih ada sejumlah tiang listrik maupun lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), yang berdiri di bahu jalan dampak adanya pelebaran jalan.

"Hambatan lainnya yang harus segera diselesaikan, yaitu penyempitan jalur atau bottleneck di beberapa ruas jalan dan parkir liar.

"Tapi kami berharap sebelum tanggal itu sudah selesai, termasuk pelebaran jalan supaya kita bisa lakukan uji coba secepatnya," terang Hindro.

Hindro mengakui uji coba kanalisasi pertama pada 27 Oktober kemarin dinilai belum berhasil. Beberapa hambatan tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan dari kedua arah di jalur Puncak Bogor. Kondisi ini membuat pihak kepolisian melakukan diskresi dengan memberlakukan satu arah ke Jakarta.

"Dari beberapa temuan sebelumnya kita rumuskan kembali teknis di lapangan seperti apa. Apakah uji coba nanti dilaksanakan hari Sabtu atau Minggu dan sistemnya 2-1 atau sebaliknya itu nanti dibicarakan lagi." terang Hindro.