Sukses

Imbauan BPBD DKI Soal Lokasi Gerakan Tanah di Jakarta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan ada 10 lokasi di Jakarta yang berpotensi mengalami gerakan tanah pada November 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Ridwan mengimbau masyarakat di daerah rawan pergerakan tanah agar melakukan sejumlah tindakan antisipasi. Seperti halnya penanaman pohon untuk memperkuat struktur tanah hingga pembuatan terasering.

"Melakukan penanaman pohon untuk memperkuat struktur tanah atau tidak melakukan penebangan pohon di tebing," kata Ridwan kepada Liputan6.com, Minggu (10/11/2019).

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak membangun permukiman di atas atau bawah tebing. Selain itu dia juga meinta kepada masyarakat agar tetap waspada dan terus memantau peringatan dini.

"Memantau peringatan dini yang dikeluarkan secara resmi oleh instansi terkait seperti BPBD atau PVMBG," jelasnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan ada 10 lokasi di Jakarta yang berpotensi mengalami gerakan tanah pada November 2019.

Dikutip dari akun Twitter @BPBDDKIJakarta, Minggu (10/11/2019), 10 titik wilayah berpotensi pergerakan tanah berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Untuk wilayah Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

10 Titik di Jakarta

Kedelapan wilayah di Jakarta Selatan ini memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah. Sedangkan wilayah Jakarta Timur ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo dengan potensi juga menengah.

Wilayah dengan potensi menengah tersebut, gerakan tanah akan terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

"Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah artinya bila curah hujan di atas normal berpotensi terjadi longsor," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Iwan Ibrahim di Jakarta, Minggu.

Iwan menyebutkan, setiap bulan BPBD DKI Jakarta selalu mengunggah informasi potensi pergerakan tanah di wilayah Jakarta. Dan 10 titik tersebut merupakan wilayah rawan pergerakan tanah.