Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan wawasan sistem pertahanan Indonesia bersifat difensif. Hal itu disampaikan Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
"Wawasan pemikiran, doktrin hankamneg yang kita susun dan rumuskan bersama, bahwa pertahanan bagi Indonesia bukan bersifat offensive, tapi defensive," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, Indonesia tidak ingin mengganggu negara manapun. Namun, Indonesia juga tidak ingin diganggu oleh negara atau bangsa manapun.
Advertisement
"Pimpinan politik kita, saya yakin yang mewakili semua parpol, kita tidak ingin mengganggu bangsa lain manapun, tapi juga kita tidak boleh membiarkan diri kita, wilayah kita, kepentingan kita, diganggu," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Rapat Perdana
Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar rapat kerja perdana dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Rapat itu digelar untuk melihat rencana kerja Menhan selama lima tahun ke depan.
"Agendanya tentu ini kan Menhan baru tentunya kami ingin dengarkan bagaimana beliau mentransformasikan visi misi presiden untuk modernisasi alutsista kemudian kita tahu dalam ratas presiden juga menyatakan keberpihakan pada industri pertahanan nasional," kata Komisi I Meutya Hafidz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Reporter:Â Sania Mashabi
Sumber: Merdeka
Advertisement