Sukses

Makanan Bergizi Tinggi untuk Generasi dari Pemprov DKI

Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp324 miliar untuk program PMTAS tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Selama dua tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta berupaya memenuhi keuckupan gizi siswa, dengan memberikan makanan tambahan yang dikenal dengan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS).

PMTAS dihadirkan untuk mencukupi kebutuhan gizi berimbang, agar para siswa dapat lebih konsentrasi dalam belajar. Selain itu diharapkan mereka dapat lebih prestatif demi meraih masa depan gemilang.

Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI melakukan terobosan dalam program PMTAS, yaitu dengan menambah 27 varian makanan dari sebelumnya hanya dua.

"Sekarang ada 29 jenis makanan yang disiapkan. Varian makanan itu sudah mempertimbangkan faktor gizi, selera, dan kearifan lokal," ujarnya.

Untuk diketahui, penyediaan variasi menu atau PMTAS itu diwujudkan dengan keluarnya Pergub Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Pada Satuan pendidikan. Sejak diluncurkan pada 2018, sebanyak 459 sekolah dilibatkan dalam program ini.

Sekolah yang tersebar di 53 kelurahan tersebut terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 75, Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 375, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 9 sekolah. Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp324 miliar untuk program PMTAS tahun ini.

Tak kurang dari 144.722 siswa-siswi di DKI telah merasakan program ini, dengan rincian  SD sebanyak 137.718 peserta didik, TK 5.304 peserta didik, dan SLB sebanyak 1.700 peserta didik.   

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ida Nurbani, memaparkan 29 varian menu yang disediakan oleh program PMTAS antara lain nasi goreng, telur, sayur sop daging, sandwich telur, roti,  jeruk, pisang, susu UHT, dan lain-lain. Menu-menu kue tradisional juga menjadi pilihan dalam varian menu seperti Onde-onde Kacang Hijau, Nagasari, Lemper, Ongol-ongol, Bacang, Klepon, dan lain-lain.

"Sekolah atau komite bebas memilih menu sesuai dengan kemampuan komite dalam menyediakan menu-menu tersebut," kata Ida. Harga paket makanan adalah senilai Rp10.890 per anak yang diberikan setiap hari sekolah Senin hingga Jumat.

 Salah seorang wali siswa sekolah dasar di Johar Baru, Jakarta Pusat, Kristina (39), mengatakan menu makanan tambahan yang disediakan sekolah bervariatif.

"Kadang, sebelumnya juga diberitahu menu yang akan diberikan di sekolah melalui Whatsapp. Salah satu yang menjadi menu favorit adalah omelet telur," ujarnya, Sabtu (2/11).

Nurhayati Muntani (46), orang tua murid sekolah dasar di Jakarta Selatan, menilai program ini merupakan program yang bagus. "Anak-anak sekarang itu lebih senang jajan-jajan. Mereka susah jika diminta mengonsumsi makanan bergizi seperti buah atau sayur," katanya.

Oleh karena itu menurutnya program ini bisa membantu membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan sehat. Program makanan tambahan ini akan terus dikembangkan Pemprov agar lebih banyak menjangkau siswa Jakarta.

"Diharapkan ada penambahan sekolah penerima PMTAS, terutama di sekolah yang banyak terdapat anak yang tidak mampu," ujar Ida Nurbani. 

 

(*)