Sukses

Rizieq Shihab Dicekal, Ini Jawaban Menlu Retno di Depan Komisi I DPR

Retno belum menjawab pertanyaan dari seluruh anggota Komisi I. Namun setelah semua anggota selesai bertanya, Retno ingin tidak semua pertanyaan dijawab secara terbuka dengan awak media.

Liputan6.com, Jakarta Komisi I DPR menggelar rapat dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11). Dalam rapat itu Retno sempat dimintai penjelasan soal isu pencekalan Rizieq Shihab untuk pulang ke Indonesia yang ditanyai oleh Anggota Komisi I Effendi Simbolon.

Retno belum menjawab pertanyaan dari seluruh anggota Komisi I. Namun setelah semua anggota selesai bertanya, Retno ingin tidak semua pertanyaan dijawab secara terbuka dengan awak media.

"Kami mohon izin mengusulkan ada sesi terbuka dan sesi tertutup," kata Retno.

Retno mengatakan, ia akan menjelaskan beberapa hal terkait kondisi Papua, dunia, serta Asia Tenggara. Maka dari itu jawaban dari semua itu perlu dilakukan secara tertutup.

"Ini kami akan berusaha untuk memberikan insight semaksimal yang bisa kita sampaikan. Apabila usulan tersebut disetujui, maka terima kasih sekali," ungkapnya.

Kemudian, Effendi mempertanyakan bagaimana mekanisme jawaban pertanyaan untuk isu Rizieq. Tetapi, Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya dari Fraksi Partai Demokrat menuturkan, jawaban itu akan diberikan secara tertutup.

"Tertutup Pak," jawab Riefky.

Saat ini rapat sedang diskors selama 30 menit. Kemudian akan dilanjutkan dengan jawaban Menlu tentang pertanyaan dari para anggota.

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ungap Pencekalan

Melalui channel Youtube Front TV, Rizieq sebelumnya mengungkap alasan tak dapat pulang ke Indonesia, yaitu karena surat cekal dari pemerintah Indonesia untuknya yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi.

Padahal menurut Rizieq, surat cekal tersebut tidak berkaitan dengan kasus pidana apa pun. Karenanya, dia merasa heran mengapa sampai saat ini dirinya seakan terkurung di Arab Saudi padahal tak melakukan tindak pidana apa pun.

"Saya dicekal di sini (Arab Saudi) bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," ujar Habib Rizieq.

Reporter: Sania Mashabi/Merdeka.com