Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR mengingatkan, pemilihan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri harus mengarah kepada sosok yang membuat soliditas Polri tetap terjaga dan tak memunculkan matahari kembar.
"Yang utamanya bagaimana soliditas di internal polri itu terjaga, mataharinya harus satu. Karena memang kan Kabareskrim itu jantungnya kepolisian, harus diisi oleh kepala yang punya loyalitas tunggal kepada Kapolri, jadi jangan sampai ada matahari kembar," kata anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (12/11).
Perihal pentingnya merit system dalam pemilihan Kabareskrim, Arteria berpendapat hal tesebut patut menjadi pertimbangan.
Advertisement
"Ya sebagaimana berlaku di institusi kepolisian dan yang sudah melembaga. Jadi kalau mau seperti itu sebagai bagian yang dipertimbangkan. Sebagai konsideran, kami oke saja," ucap politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Arteria, sosok Kabareskrim harus mampu mengaplikasikan prinsip Promoter polri yang mengedepankan restoratif justice secara paripurna tanpa mengesampingkan scientific investigation dalam konteks-konteks criminal justice system sebelumnya.
"Kalau yang lain, perbaikan. Semua reformasi tubuh kepolisian, di Reskrim khususnya luar biasa sudah hebat. Bagaimana transparasi, akuntabilitas, kemudian juga pengembangan kapasitas sumber daya manusianya juga sudah hadir bagi masyarakat yang mencari keadilan," terang Arteria.
Baca Juga
Terpisah, anggota Komisi III Fraksi NasDem Taufik Basari menekankan, proses pemilihan Kabareskrim merupakan hak prerogatif Kapolri dan tidak boleh diintervensi. Dukungan politik disampaikannya seharusnya tergambar dengan memberi kepercayaan terhadap Kapolri bahwa profil nantinya terpilih bukanlah titipan, tetapi memang karena dipandang berkualitas.
"Kami (NasDem) tak ingin mengganggu proses pemilihan Kabareskrim. Kami tak ingin mengintervensi Kapolri, partai lain seharusnya juga dapat mencontoh dengan tak mengintervensi siapa sosok yang akan dipilih menjadi Kabareskrim," ujar Taufik.
"Kapolri tentu akan melakukan pertimbangan masak dan perhitungan matang siapa yang akan membantunya sebagai Kabareskrim. Ini sebagai penguatan Kapolri baru, dukungan politik diberikan dalam rangka memberikan kekuasaan penuh menentukan orang-orang yang akan membantu di institusinya," sambungnya.