Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menggelar Rapat Kerja Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan Geopark di Banyuwangi.
Acara ini digelar di Banyuwangi sebagai bentuk dukungan Bappenas kepada Banyuwangi yang akan diajukan menjadi jaringan global geopark (UNESCO Global Geopark/UGG).
Raker diikuti ratusan stakeholder pengembang geopark dari berbagai wilayah di Indonesia selama tiga hari Senin-Rabu (11-13/11/2019). Turut hadir Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Maritim, Latief; Tenaga Ahli Menteri ESDM, Leila Ubaidi; Ketua Tim Percepatan Pengembangan Geopark, Yunus Kusumahbrata; Ketua Masyarakat Geowisata Indonesia, Heriyadi; serta segenap pengurus Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), serta perwakilan pemerintah daerah.
Advertisement
Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas, Yahya Rahmana Hidayat mengatakan bahwa Banyuwangi memiliki sebuah spirit perubahan yang sangat besar. Daerah ini, kata dia, telah berupaya keras dan berhasil memajukan daerahnya dalam waktu yang relatif singkat.
“Spirit ini yang kami apresiasi. Inilah yang menjadi pertimbangan kami menggelar raker di Banyuwangi,” kata Yahya.
“Keputusan ini sekaligus sebagai support kepada Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai geopark nasional, yang kini tengah berjuang menjalani proses menuju jaringan geopark dunia. Dukungan ini agar Banyuwangi terus bersemangat menuju UGG,” imbuhnya.
Yahya mengakui bila Banyuwangi berpeluang cukup bagus untuk lolos UGG.
“Banyuwangi ada peluang. Saya lihat Banyuwangi memiliki setting kelembagaan yang baik. Begitu juga pemberdayaan masyarakatnya juga terekam jelas,” kata Yahya.
Yahya lalu menjelaskan raker ini digelar untuk menyamakan kerangka penyusunan RAN sebagai master plan pembangunan geopark di seluruh Indonesia. Selama ini, kata dia, belum ada perencanaan yang seragam tentang bagaimana membangun dan desain geopark.
“Ada empat hal penting yang akan dibahas. Yakni standar pembangunan geopark (master plan), peran setiap stakeholder, standar pengaturan kelembagaan, serta standar kerangka pendanaan. RAN ini sangat diperlukan untuk mensinergikan perencanaan pengembangan Geopark di masing-masing stakeholder,” terang dia.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut menyatakan apresiasinya atas dukungan Bappenas kepada Banyuwangi. Ke depan, Anas meminta Bappenas untuk lebih intens mensupervisi daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi menuju UGG.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Bappenas yang telah serius memberikan perhatian kepada Banyuwangi khususnya terkait persiapan menuju UGG. Banyuwangi tidak akan melewatkan kesempatan dengan menyiapkan segala sesuatunya,” kata Anas.
Persiapan dilakukan mulai membangun infrastruktur penunjang hingga mendorong partisipasi masyarakat.
“Geopark akan menjadi daya tarik pariwisata dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Maka kami juga mengedukasi dan melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar Geopark,” pungkas Anas.
(*)