Sukses

Intip Keramaian Tapal Batas Indonesia-Malaysia di Entikong

Wajah PLBN Entikong kini jauh lebik baik dibanding dengan negara tetangga, Malaysia.

Liputan6.com, Entikong - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, yang dulu menyedihkan, kini berubah megah dan membanggakan. Gedung PLBN Entikong didesain dengan ornamen-ornamen khas Suku Dayak.

Pos Entikong adalah salah satu perbatasan Indonesia dengan Malaysia yang berada di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Wajah PLBN kini jauh lebik baik dibanding dengan negara tetangga, Malaysia. Di pos perbatasan ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas pendukung lainya seperti gerai ATM.

Selain itu, ada bangunan utama PLBN, Pos Lintas Kendaraan Pemeriksaan, tempat pemeriksaan kargo, monumen, gerbang kedatangan dan keberangkatan dan bangunan lainnya.

Sebuah tugu garuda juga menjulang tepat di depan bangunan utama saat pelintas dari Malaysia hendak masuk ke area pengecapan dan pemeriksaan.

Kini pos perbatasan Entikong juga tak hanya menjadi kawasan perbatasan saja tetapi juga telah menjelma menjadi tempat wisata bagi kedua negara. Setiap yang melintas pasti akan mengabadikan momen di perbatasan ini terlebih dahulu.

"Gedung jauh lebih bagus dibanding dengan negara tetangga kita, Malaysia. Fasilitas PLBN Entikong sudah lengkap dan jalan menuju kesini juga bagus," ujar Kepala Pengelola PLBN Entikong, Viktorius Dunan saat melihat langsung fasilitas PLBN Entikong, Selasa (12/11/2019).

Dalam waktu dekat, fasilitas di kawasan PLBN juga akan dilengkapi dengan adanya pasar, rest area, masjid, terminal mini dan mess pegawai yang kini sedang dikerjakan.

"Emang masih ada yang kurang, belum tersedianya ruang tunggu bagi pelintas batas yang tidak menggunakan kendaraan. Kemudian toilet umum dan ingin ada pemagaran keliling," terangnya.

2 dari 2 halaman

Ramai Dikunjungi

PLBN Entikong adalah salah satu pos perbatasan paling ramai karena dikunjungi 500-600 pelintas setiap harinya. Itu untuk kodisi normal. Kalau hari besar bisa mencapai kenaikan 100 persen, contoh mudik, natal, dan sebagainya.

"Umumnya yang melintas warga kampung terdekat pergi ke Malaysia untuk belanja sembako, bekerja, ada berobat juga. Berwisata juga ada," terang Dunan.

Warga dari Sanggau banyak membeli kebutuhan pokok, misalnya saja telor, mi instan, minyak goreng, gula, biskuit, hingga sabun cuci, pakaian, barang elektronik, dan peralatan dapur lainnya.

"Kalau warga Malaysia datang ke sini untuk bisnis, berwisata atau berkunjung ke rumah saudaranya," kata dia.

Dia berharap fasilitas PLBN Entikong mampu menggerakan roda perekonomian warga khususnya dari Kalimantan Barat. Sebab selain menjadi tempat istirahat para pelintas batas negara, di wilayah tersebut juga bisa menjadi pusat pagelaran berbagai acara budaya, sosial, ekonomi dan pariwisata lintas batas negara.Â