Sukses

Petugas Sempat Periksa Pelaku Ledakan Bom di Mapolrestabes Medan

Wakapolda Sumut meminta masyarakat untuk tidak perlu takut pascaledakan bom bunuh diri.

Liputan6.com, Medan - Pelaku ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), sempat menjalani pemeriksaan petugas jaga sebelum melakukan aksinya pukul 08.45 WIB.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Wakapolda Sumut) Brigjen Pol Mardiaz Kusin mengatakan, petugas jaga sempat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku bom bunuh diri pada pukul 08.35 WIB saat akan masuk ke Mapolrestabes Medan.

Saat itu, pelaku Rabbial Muslim Nasution alias Dedek sempat dicegat dan diperiksa oleh petugas jaga. Bahkan, pelaku sempat keluar dari Mapolrestabes Medan, dan tidak lama kemudian masuk kembali.

"Sempat keluar dari kantor ini. Namun, masuk kembali," kata Mardiaz di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Dia menyebut, pelaku bom bunuh diri saat masuk kembali ke Mapolrestabes Medan sempat berbaur dengan masyarakat, yang kebetulan sedang mengurus Surat Keterangan Cacat Kepolisian (SKCK).

"Kemudian meledakkan dirinya, sehingga sebagian anggota tubuhnya terpisah. Wajahnya mengalami luka-luka," kata Mardiaz.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Warga Diminta Tak Takut

Jenderal Bintang Dua tersebut mengutuk keras perilaku tidak manusiawi tersebut. Dia meminta masyarakat untuk tidak perlu takut.

Saat ini kegiatan pelayanan di Polrestabes Medan tetap dilanjutkan. "Aktivitas di sini (Mapolrestabes Medan), termasuk pengurusan SKCK tetap dilanjutkan, jangan takut," tegasnya.

Mardiaz menerangkan, di luar pelaku, ada enam korban mengalami luka ringan. Mereka adalah Kasi Propam Polrestabes Medan Kompol Abdul Mutolip dan KasubBag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi.

Selanjutnya Brigadir Si Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani, dan Brigadir Si Propam Polrestabes Medan Bripka Juli chandra. 

Kemudian Ricard Purba, pekerja harian lepas Bag Ops, dan seorang warga bernama Ihsan Mulyadi Siregar.

Terkait dengan pelaku, Mardiaz tidak bisa memastikan apakah pelaku merupakan pekerja ojek online (ojol), pihaknya masih terus melakukan pendalaman.

"Benar, menggunakan jaket ojek online. Tapi, kita belum bisa memastikan, masih penyelidikan," Mardiaz menandaskan.

Â