Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditawari untuk menjabat sebagai direksi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, Ahok disebut harus mundur terlebih dahulu dari partai politik apabila ingin menjadi direksi BUMN.
"Tidak ikut dalam partai politik, tidak boleh berkecimpung dalam partai politik. Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN harus mengundurkan diri. Karena BUMN itu ada surat semacam pakta integritas gitu, tidak boleh ikut dalam partai politik atau aktif dalam kegiatan politik," ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/10/2019).
Baca Juga
Ahok diketahui merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski berstatus sebagai mantan terpidana kasus penodaan agama, Fadjroel menilai hal itu tak menjadi halangan untuk menjadi direksi BUMN.
Advertisement
"Tidak ada persyaratan itu secara langsung. Tapi menurut saya, tentu mereka yang pernah terlibat dalam atau terbukti secara hukum melakukan tindakan gratifikasi, atau korupsi, itu tentu menjadi halangan bagi BUMN untuk berkembang," jelasnya.
Fadjroel mengaku belum mengetahui posisi yang akan diisi Ahok di perusahaan berplat merah itu. Dia meminta agar hal ini ditanyakan langsung ke Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian BUMN," ucap Fadjroel.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ahok Mengaku Mendapat Tawaran Posisi Direksi
Sebelumnya, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN pada Rabu ini. Bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Ahok mengaku mendapat tawaran posisi direksi di salah satu BUMN.
Lebih lanjut, dirinya memperkirakan kemungkinan akan menduduki jabatan tersebut paling lambat bulan depan atau pada Desember 2019.
"Untuk waktunya, saya nggak tahu, mungkin Desember. Nanti tanya Pak Menteri, ya," ujarnya usai ditemui awak media di Kantor Kementerian BUMN.Â
Perihal jabatan dan penempatan BUMN, Ahok mengaku belum mengetahui hal tersebut. Yang pasti, dirinya siap jika diminta bergabung ke BUMN untuk membantu negara.
"Saya kalau buat negara, ya, saya mau. Apa aja untuk negara saya mau," imbuhnya.
Advertisement