Liputan6.com, Jakarta - Pentingnya kemampuan komunikasi baik dua arah dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai kriteria Kabareskrim dipilih akan berimbas pada dukungan informasi terkait deteksi ancaman kriminalitas dan terorisme.
Pernyataan tersebut dilontarkan pengamat pertahanan dan keamanan, Mufti Makarim. Menurut Mufti, komunikasi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara.
Baca Juga
"Sebenarnya hubungan baik Kabareskrim dengan tokoh diperlukan karena tiga faktor yang berkaitan. Pertama dibutuhkan kepercayaan masyarakat bahwa tugas penegakan hukum dan kamtibmas Polri semata-mata untuk tujuan keamanan masyarakat. Dan media komunikasi yang tepat adalah para tokoh. Termasuk juga menjadi jembatan aspirasi masyarakat," papar Mufti, Kamis (14/11/2019).
Advertisement
"Kedua, Polri perlu dukungan informasi terkait ancaman kriminalitas dan terorisme. Para tokoh penting menyadarkan masyarakat agar berani memberi info dan tidak melindungi pelaku kejahatan. Ketiga hubungan ini juga dalam rangka membangun keterbukaan akses atas kritik dan saran yang disampaikan para tokoh tersebut," tambah Mufti.
Mengenai pentingnya proses penunjukan jabatan prestisius sebagai Kabareskrim dengan menerapkan merit system, Mufti kembali menekankan hal itu sangat penting untuk menghindari terjadinya gesekan di internal Polri.
"Ya penting merit system. Itu parameter paling relevan untuk menghindari kontestasi yang tidak perlu di internal polri," Mufti mengingatkan.
Demikian pula dengan kemungkinan adanya campur tangan politik dalam pemilihan profil Kabareskrim, sudah sewajarnya menurut Mufti muncul desakan mengenai netralitas dan independensi Polri.
"Ya itu desakan sudah benar. Kembali pada syarat merit system dan kapasitas, bukan atas permintaan elit politik tertentu," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kabareskrim Diminta Jaga Soliditas
Sebelumnya, Komisi III DPR mengingatkan pemilihan Kabareskrim harus mengarah kepada sosok yang membuat soliditas Polri tetap terjaga dan tak memunculkan matahari kembar. DPR mendukung proses penunjukan Kabareskrim tak mengabaikan merit system di tubuh Polri.
"Ya sebagaimana berlaku di institusi kepolisian dan yang sudah melembaga. Jadi kalau mau seperti itu sebagai bagian yang dipertimbangkan. Sebagai konsideran, kami oke saja," ucapnya.
Sosok Kabareskrim ditambahkan Arteria harus mampu mengaplikasikan prinsip Promoter polri yang mengedepankan restorative justice secara paripurna tanpa mengesampingkan scientific investigation dalam konteks-konteks criminal justice syestem sebelumnya.
"Kalau yang lain, perbaikan. Semua reformasi tubuh kepolisian, di Reskrim khususnya luar biasa sudah hebat. Bagaimana transparasi, akuntabilitas, kemudian juga pengembangan kapasitas sumber daya manusianya juga sudah hadir bagi masyarakat yang mencari keadilan," kata Arteria.
Advertisement