Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar akan menggelar Musyarah Nasional (Munas) pada Desember 2019 mendatang. Salah satu agenda penting dalam Munas yaitu memilih ketua umum.
Dua nama yaitu Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah dipastikan maju dalam kontestasi tersebut. Selain menjabat Ketum Golkar saat ini, Airlangga juga menjabat sebagai Menko Perekonomian, sementara penantangnya, Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketua MPR.
Baca Juga
Wakorbid Kepartaian Golkar Darul Siska mengatakan ke depan kader butuh pemimpin yang cukup waktu mengurus Golkar, bisa merangkul semua faksi yang ada di partai, mampu berkomunikasi secara baik dengan pengurus di daerah, organisasi sayap partai, dan seluruh kader serta ingin adanya kaderisasi.
Advertisement
"Kami butuh pemimpin yang sungguh-sungguh mengurus partai," kata Darul di Jakarta, Jumat (15/5/2019).
Menurut Darul, baik Airlangga maupun Bambang adalah kader yang Golkar banggakan. Kader ingin keduanya sukses memimpin lembaga masing-masing, tapi juga bisa membagi waktu untuk mengurus partai.
Darul menilai Airlangga akan kesulitan mengurus partai kalau kembali menjadi ketua umum karena posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut dia, ada baiknya Airlangga fokus di kabinet agar tidak mengecewakan Presiden Joko Widodo.
"Kami ingin Pak Airlangga sukses sebagai menteri, apalagi dia andalan di perekonomian. Dia harus fokus di kementerian agar tidak mengecewakan. Karena menteri adalah pembantu presiden, maka waktunya akan mengikuti presiden," tegas Darul.
Â
Bisa Lebih Fokus
Sedangkan Bambang, lanjut Darul, lebih akan bisa fokus mengurus partai karena dengan jabatan sebagai Ketua MPR ia bisa mengatur kegiatannya sendiri. "Kalau MPR kan lebih banyak kegiatan rapat. Berbeda dengan menteri yang jadwalnya ikut presiden. Kalau presiden manggil, menteri harus bisa," kata Darul.
Airlangga dan Bambang sama-sama yakin mendapat dukungan menjadi ketua umum. Airlangga mengklaim mendapat dukungan dari pimpinan daerah yang mengikuti Rapimnas di Jakarta.
Bambang Soesatyo menanggapi klaim Airlangga dengan optimis. Menurutnya, Rapimnas hanya mewakili 34 suara.
"Masih ada 514 suara dewan pimpinan daerah tingkat II," kata Bambang.
Advertisement