Sukses

Metro Sepekan: Bus Transjakarta Geger Video Tak Senonoh hingga JPO di Tengah Jalan?

Awalnya diduga video tersebut merupakan iklan dari Transjakarta. Belakangan itu merupakan keteledoran pengemudi bus yang sedang memutar video musik.

Liputan6.com, Jakarta - Penumpang Bus Transjakarta belum lama ini dikejutkan dengan penayangan video tak senonoh di dalam bus.

Dalam video yang beredar viral di media sosial, di sana terlihat artis luar negeri dalam balutan busana berbelahan rendah di bagian dada. Video diambil pada 9 November 2019 pukul 19.00 WIB di koridor 1.

Awalnya diduga video tersebut merupakan iklan dari Transjakarta. Belakangan hal tersebut dibantah Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo. Dia menyatakan itu adalah keteledoran pengemudi bus yang sedang memutar video musik. 

Sementara itu, pujian datang dari Presiden Jokowi untuk Arvilla Delitriana, sosok insinyur lokal yang merancang jembatan lengkung LRT di Kuningan, Jakarta.

Menurut Jokowi, membangun jembatan bentang panjang yang melengkung 148 m di atas flyover Kuningan, Jaksel bukan perkara mudah. Kini berkat lulusan ITB tersebut, jembatan tersebut telah tersambung.

Berita penampakan JPO di tengah jalan Dewi Sartika juga jadi sorotan publik dalam sepekan terakhir. Jembatan ini membantu pejalan kaki yang ingin menyeberang dari Jalan Dewi Sartika ke arah MT Haryono. 

Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Video Viral Tak Senonoh di Transjakarta

Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan video tak senonoh yang sempat tayang di bus Transjakarta dan viral di media sosial merupakan sebuah video klip musik.

"Video klip musik dengan artis luar negeri berbusana dengan belahan rendah. Transjakarta Meminta maaf atas keteledoran yang dilakukan oknum operator PPD," kata Nadia kepada Liputan6.com, Selasa (12/11/2019).

"Tindakan langsung di lapangan juga sudah kami lakukan dengan pencabutan kabel monitor display tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, beredar adanya video viral di media sosial yang memperlihatkan adanya penayangan iklan tak senonoh di bus Transjakarta. Video diunggah pada 10 November 2019.

Keterangan video tersebut tertuliskan video diambil pada 9 November 2019 pukul 19.00 WIB di koridor 1.

"Apa banyak bus Transjakarta yang seperti ini? Alangkah baiknya diisi konten tentang Jakarta atau pesona Indonesia," tulis akun yang mengunggah video.

3 dari 4 halaman

Siapa Sosok Sosok Arvilla Delitriana yang Dipuji Jokowi?

Arvilla Delitriana, merupakan sosok insinyur lokal yang merancang jembatan lengkung bentang panjang ruas Kuningan, Jakarta Selatan pada lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek atau Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi.

"Salah satu bagian tersulit konstruksi jalur LRT Jabodebek, pekerjaan jembatan bentang panjang yang melengkung 148 m di atas flyover Kuningan, Jaksel, sudah tersambung."

"Selamat kepada Adhi Karya. Selamat juga untuk sang perancang, Ibu Arvila Delitriana, insinyur lulusan ITB," ungkap Jokowi lewat akun Twitternya @jokowi.

Sebelum berhasil merancang jembatan lengkung LRT di ruas Kuningan, Arvilla berhasil merancang jembatan di Indonesia. Antara lain Jembatan Kali Kuto Semarang.

Kemudian Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau. Alvira lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

"Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningan, Jakarta Selatan ini. Untunglah, sang insinyur, Ibu Arvilla Delitriana, lulusan Institut Teknologi Bandung berhasil merancang jembatan menakjubkan itu dan tersambung dengan presisi sejak kemarin (Rabu Jembatan Penyebarangan Orang (JPO), Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur., 11 November 2019)," kata Jokowi.

4 dari 4 halaman

JPO di Tengah Jalan Dewi Sartika

Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) di Jakarta Timur, tengah menjadi sorotan. Bagaimana tidak, jembatan ini berdiri kokoh di tengah Jalan Dewi Sartika. Road barrier dan zebra cross menjadi petunjuk pejalan kaki yang ingin menikmati fasilitas JPO.

Jembatan ini membantu pejalan kaki yang ingin menyeberang dari Jalan Dewi Sartika ke arah MT Haryono. Sekilas jembatan seperti tak berujung. Sebab, diujung jembatan tertutup bangunan-bangunan semi permanen.

Warga sekitar Maryono mengatakan, letak JPO berubah semenjak pelebaran jalan. "Awalnya tidak di tengah jalan. Ini kan karena ada LRT," kata Maryono kepada Liputan6.com, Sabtu, 16 November 2019.

Dilihat dari posisinya juga dinilai sangat membahayakan pengguna jalan. 

"Kurang bagus. Sebaiknya dipindahkan saja," ucap dia.