Sukses

Kembali Jadi Ketua Umum, Ganjar Yakin Kagama Mampu Merangkul Siapa Saja

Dia mengatakan, ketika Kagama memimpin republik ini, sebetulnya mereka mampu merangkul siapa pun, bahkan lawan sekalipun.

Liputan6.com, Jakarta - Ganjar Pranowo kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Kagama periode 2019-2024 secara aklamasi. Terpilihnya Ganjar berlangsung dalam Munas ke-XIII Kagama yang digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Jumat 15 November 2019.

Usai terpilih, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah hadir pada perhelatan akbar Kagama tersebut. Secara khusus Ganjar menyebut nama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang juga hadir.

"Kami menonton televisi, saat Pak Anwar pimpin sidang di MK yang rame itu. Dan viralah di media sosial, Kagama menggugat Kagama dan diputuskan oleh Kagama. Betapa colorfull-nya kita, betapa menariknya kita, betapa hebatnya kita, dan kita bisa menunjukkan Kagama itu ada di mana-mana," ujar Ganjar di Grand Inna Bali Beach pada Sabtu (16/11/2019).

Dia mengatakan, setelah sidang sengketa Pilpres di MK selesai, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun dengan luwesnya merangkul lawan politik.

"Secara politik besar kita mampu. Saya tidak tahu apakah rangkulan ini berkat ramalan santri pada waktu itu. Tapi, Saya tidak yakin, nampaknya ini sebuah ketulusan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (18/11/2019).

Dia lanjut mengatakan, ketika Kagama memimpin republik ini, sebetulnya mereka mampu merangkul siapa pun, bahkan lawan sekalipun.

"Dalam kontestasi politik yang besar, republik yang dipimpin oleh alumni UGM terbaiknya mampu merangkul. Apalagi Kagama, pastinya bisa merangkul semuanya," tegas Ganjar.

Sementara itu, Ketua MK Anwar Usman menanggapi positif terpilihnya kembali Ganjar Pranowo sebagai Ketua Umum PP Kagama. Dia pun merasa bangga bisa hadir di Munas ke-XIII Kagama.

"Saya hadir di sini bukan selaku Ketua MK, sehingga apa yang saya sampaikan selaku alumni UGM," ujar Anwar.

Dia menjelaskan, UGM telah melahirkan sejumlah alumninya menjadi petinggi di republik ini. Dia pun bercerita suasana sidang sengketa Pilpres 20019 yang luar biasa. Anwar mengatakan, sidang sengketa Pilpres itu juga menjadi arena untuk reuni alumni UGM.

"Majelis hakimnya, kuasa hukum pemohon, kuasa hukum termohon, semuanya ada di situ, alumni UGM," ungkapnya.

Anwar mengaku merasa beruntung ketika dirinya harus menyelesaikan studi S3 di UGM. Beberapa bulan kemudian keluar persyaratan melalui UU baru yang mengharuskan hakim konstitusi harus berijazah S3.

"Jadi kenapa saya merasa berutang pada UGM. Saya bagi-bagi waktu, apalagi saya ada janji dengan Mas Ganjar dan sekaligus memberi dukungan. Saya datang sudah terpilih lagi Mas Ganjar, luar biasa," ujar Anwar.

"Tentu saja saya mengucapkan selamat kepada Mas Ganjar. Semoga amanah ini bisa menjadikan Mas Ganjar sebagai orang yang lebih besar lagi," pungkas dia.

 

2 dari 2 halaman

Siap Meluangkan Waktu

Pada kesempatan yang sama, Ganjar mengaku sangat terbuka pada anggota Kagama jika ingin berkomunikasi dengannya terkait kegiatan-kegiatan Kagama. Namun, dia berharap mereka yang mengurus Kagama adalah mereka yang benar-benar siap meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya.

Menurut Ganjar, itu adalah sebuah keikhlasan. Jika kegiatan-kegiatan Kagama ini betul-betul berjalan, maka akan cukup memakan waktu dan tenaga yang banyak. Karena itu dia berterima kasih pada pengurus yang bersedia berbagi tugas dengannya, termasuk anggota Kagama yang perempuan.

"Jadi, bagi teman-teman perempuan. Atau laki-laki yang punya perspektif gender bagus, jangan usulkan dirimu, usulkanlah yang perempuan. Kami tentu akan menerima," jelasnya.

Begitu juga dengan Kagama Milenial, pihaknya sangat terbuka jika anak-anak muda ingin menjadi bagian dari pengurus. Ganjar meminta sedikit waktu untuk menyiapkan itu semua.

"Akhirnya yang lain akan bisa gerak, dengan seluruh gagasan dan ide yang sudah disiapkan," jelas Ganjar.

Sementara itu, Munas di Bali ini kata Ganjar akan didokumentasikan dalam bentuk video, yang akan menampilkan bagaimana Kagama menyelesaikan persoalan organisasi itu dengan tersenyum. Guyonan yang kadang dianggap tidak mutu di Kagama, bagi Ganjar merupakan ungkapan kesungguhan cinta dan kasih.

"Kagama kere, Kagama kenthir, itu sebetulnya merendahkan diri, tapi meningkatkan mutu sebenarnya. Kagama yang seperti itu, gojekke kere terus tapi kalau suruh ambil keputusan dan memikirkan hal yang paling strategis, kita tidak akan mundur," ujarnya.

Setelah formasi kepengurusan terbentuk dan strukturnya sudah pasti, pikiran-pikiran yang dihimpun di Munas Kagama akan diserahkan bersama-sama ke Presiden Jokowi.

Munas ke-XIII Kagama secara resmi ditutup oleh Ganjar Pranowo yang dilanjutkan dengan foto bersama. Adapun tamu yang hadir di antaranya Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng., dan jajarannya, beberapa dekan fakultas dan jajarannya di UGM, serta Pengda dan Pengcab Kagama dari berbagai daerah.