Sukses

Kisah Pilu Bocah Piatu Berkebutuhan Khusus Tewas Terpanggang di Tangsel

Bocah berkebutuhan khusus itu berada di dalam kontrakan seorang diri saat kebakaran terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Nasib tragis menimpa bocah berusia 10 tahun berinisial Z. Bocah yatim berkebutuhan khusus itu tewas terpanggang saat kontrakan di Gang Sayur Asem RT 14/04 Kelurahan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten yang dihuni bersama ayahnya itu kebakaran.

Korban diketahui mengalami gangguan kejiwaan sejak kecil dan pernah dipasung oleh orangtuanya sendiri. Bocah malang itu juga pernah dirawat di Rumah Singgah milik Dinas Sosial Kota Tangsel.

Pengurus kontrakan, Eri Subastam (57) menerangkan, saat kebakaran terjadi, korban sedang berada seorang diri di dalam rumah. Sementara sang Ayah diduga sedang pergi bekerja.

“Kita sebenarnya kurang dekat dengan keluarga korban. Dia ini tinggal berdua dengan ayahnya, sementara ibu korban baru meninggal 40 hari lalu,” katanya, Senin (18/11/2019).

Dari 18 kontrakan yang ada, korban berada di kontrakan paling pojok atau di sudut kompleks rumah petakan tersebut. Sementara dua kontrakan yang ikut terbakar dalam keadaan kosong tak berpenghuni.

“Korban ini bersama ayahnya baru tinggal tiga bulan di sini, yang sebelah korban ini tidak betah, karena merasa tidak nyaman dengan korban,” ucap Eri.

Saat kebakaran menghanguskan tiga petak kontrakan di kawasan tersebut, nyawa bocah Z tak selamat. Dia tewas terpanggang bersama bangunan yang hangus dilahap si jago merah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pernah Dirawat Dinsos Tangsel

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel Wahyunoto Lukman membenarkan tewasnya Zidni Khairi Alfatir (ZKA) dalam kebakaran itu.

"Iya benar anak tersebut disabilitas yang pernah kita tangani, kami turut berduka, semoga almarhum Zidni menjadi ahli surga," katanya dikonfirmasi.

Menurut dia, korban Zidni pernah dijemput oleh Dinsos Tangsel untuk dibawa ke rumah singgah dan mendapat perawatan serta pengasuhan layak.

"Kita pernah jemput, dibawa ke rumah singgah kita layani diberi pemenuhan kebutuhan dasarnya, sandang, pangan, papan di rumah singgah waktu itu," terangnya.

Orangtua korban yang pernah memasung anaknya itu, kemudian diberikan pengarahan oleh Dinsos Tangsel untuk melakukan perawatan dan pengasuhan yang layak.

"Kita beri pengertian pemahaman, setelah orangtuanya sadar, dan mau mengasuh Zidni, maka kita kembalikan kepada orangtua. Sambil kita memonitor perlakuan orangtua sebagaimana mestinya," ucap Wahyu.

Sementara Dinas Damkar Tangsel menduga, kebakaran dipicu selang tabung gas yang bocor di salah satu kontrakan. Akibatnya, tiga unit kontrakan yang berdempetan hangus dilalap api.