Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat, sejak lama. Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, bangsa Palestina memberikan bantuan yang tidak sedikit. Mereka adalah negara yang ikut memberi pengakuan atas kemerdekaan Indonesia. Selain itu, banyak di antara warga Palestina yang mengambil uang mereka di bank untuk disumbangkan kepada Indonesia.
Karena itu, sudah sewajarnya jika bangsa Indonesia membalas kebaikan, seperti yang pernah diberikan oleh warga Palestina. Apalagi, saat ini bangsa Palestina tengah menderita, akibat serangan yang tidak pernah berhenti dari bangsa Israel.
Baca Juga
“Persoalan Palestina adalah permasalahan bagi dunia, bukan hanya Indonesia. Persoalan Palestina bukanlah masalah agama. Penderitaan yang dialami warga palestina adalah masalah kemanusian. Karena itu sudah sepatutnya kita juga membantu mereka. Apalagi mereka juga pernah membantu kita saat kita baru merdeka,” kata Hidayat saat menerima audiensi pengurus Yayasan Pemuda Nusantara Juara.
Advertisement
Pertemuan tersebut berlangsung di Raung Wakil Ketua MPR Gedung Nusantara 3, komplek parlemen Jakarta, Kamis (21/11). Delegasi Yayasan Pemuda Nusantara Juara, dipimpin Yanwar Firmansyah.
Keinginan untuk membantu bangsa Palestina, kata Hidayat sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Disebutkan pada alinea pertama pembukaan UUD NRI tahun 1945, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Kepada Wakil Ketua MPR, Yayasan Pemuda Nusantara Juara menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan Run For Palestina. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam acara tersebut adalah mengumpulkan sumbangan bagi bangsa Palestina.
Kepada pengurus Yayasan Pemuda Nusantara Juara, Hidayat berpesan agar para pemuda mau berkaca kepada bangsa Palestina. Jangan sampai, Indonesia yang sudah merdeka jatuh ke tangan penjajah, seperti yang dialami Palestina.
“Membantu Palestina, itu tentu saja merupakan sikap yang sangat baik. Tetapi, jangan sampai lupa bahwa negara kita sendiri, saat ini juga tengah mengalami banyak masalah, karena itu para pemuda juga harus berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan dalam negeri,” kata Hidayat lagi.
Persoalan Palestina kata Hidayat semestinya dirampungkan oleh negara Palestina sendiri. Atau dibantu negara-negara tetangganya. Namun, karena mereka tidak mampu menyelesaikan persoalan, maka bangsa Indonesia terketuk ikut membantu.
Demikian pula persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Semestinya pemerintahlah yang menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia. Namun karena pemerintah tak kunjung mampu menyelesaikan persoalannya, maka rakyat Indonesia khususnya para pemuda harus turun tangan membantu menyelesaikan persoalan.
(*)