Sukses

Gus Miftah Desak Sukmawati Minta Maaf Soal Ucapan Kontroversialnya

Dia berharap Sukmawati memiliki jiwa besar sebagai tokoh nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengatakan Sukmawati Soekarnoputri tak bisa membandingkan Proklamator Bung Karno dan Nabi Muhammad. Menurutnya hal tersebut tidak relevan dan tidak sepadan.

"Saya pikir tidak relevan membandingkan, tidak sepadan membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad. Nanti kalau ada orang, ayo kamu pilih Pancasila atau pilih Al Quran? kalau milih Al Quran seolah Anti Pancasila, kalau milih Pancasila seolah anti Al Quran. Jadi ini perbandingan yang sama sekali tak relevan,” kata Gus Miftah usai menghadiri acara Santri of The Year di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Miftah menegaskan Sukmawati harus meminta maaf secara terbuka kepada publik. Dia berharap Sukmawati memiliki jiwa besar sebagai tokoh nasional.

"Ya jelas, harus minta maaf itu melukai, maka saya pikir jiwa besar Bu Sukmawati, karena kan tidak hanya sekali ini sudah berulang kali, dari dulu,” tegas dia.

Sukmawati sendiri sudah dilaporkan oleh masyrakat sipil bernama Irvan Noviandana ke pihak Polda Metro Jaya. Secara khusus, Irvan juga telah melayangkan surat permohonan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar bisa memberikan fatwa terkait dugaan penistaan agama dilakukan Sukmawati.

"Kami di sini meminta dukungan, arahan para ulama Indonesia supaya kasus ini ada kepastian tidak terulang lagi, agar ulama dapat mengeluarkan fatwa," kata Irvan ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat, siang hari ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Usik Keyakinan Umat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat internal terkait Pernyataan putri Presiden Pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri. Sekjen MUI Anwar Abbas menilai pernyataan Sukmawati telah menyinggung hati dan perasaan umat Islam.

"Karena telah mengusik ranah keyakinan umat. Bahwa Nabi dan Rasul tidak bisa dibandingkan dengan tokoh lain dalam hal ini membandingkan Nabi Muhammad dengan Bung Karno," kata Anwar usai rapat di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

Sehingga kata dia berdampak beberapa elemen kecewa dan marah. Bahkan kata dia ada pihak-pihak yang mengadukan masalah kepada kepolisian. Agar kata dia, masalah tidak melebar kemana-mana. Serta tidak menggangu stabilitas negara.

"MUI menginbau kepada para pihak agar dalam menghadapi masalah ini tetap bisa mengendalikan diri dan memperhatikan undang-undang serta ketentuan yang berlaku dalam republik indonesia," ungkap Anwar.

Sebelumnya Pernyataan Sukmawati yang membandingkan sang ayah, Soekarno, dengan Nabi Muhammad SAW menuai kontroversi. Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, ucapan Sukmawati sangat tidak tepat dan keliru besar. Dia menilai, pernyataan itu tidak kontekstual dan tidak mempunyai manfaat.

"Justru hal itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat. Terlebih, Bung Karno adalah sosok yang sangat mengagumi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW," kata Helmy dalam keterangannya, Senin (18/11/2019).

"Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW justru menjadi inspirasi besar lahirnya kemerdekaan Indonesia. Karena Nabi mengajarkan Islam sebagai agama pembebasan, dari belenggu kelaparan dan kemiskinan," sambungnya.