Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan menyebut tugas Staf Khusus hanya memberi gagasan kepada presiden Jokowi. Bukan untuk merealisasikan program tersebut.
“Mereka kan staf khusus presiden, fungsi staf khusus presiden adalah memberi masukan pada presiden bukan mengeksekusi program. Mereka tidak punya birokrasi untuk menjalankan program,” kata Djayadi melalui sambungan telepon, Jumat (22/11/2019).
Ia menyebut staf khusus presiden memiliki karya masing-masing. Ada yang berkarya dalam bidang sosial seperti Ayu yang memiliki program SabangMerauke. Ada juga yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu Ruang Guru.
Advertisement
“Jika dilihat dari pendidikan yang mereka miliki tentu kita bisa berharap mereka punya kapasitas yang baik untuk membantu memberi masukan-masukan kepada presiden. Kalau kita lihat dari komposisinya diharapkan oleh presiden untuk member terobosan-terobosan,” kata Djayadi.
Terobosan-terobosan yang dimaksud adalah terobosan yang diperlukan untuk membantu presiden dalam melakukan transformasi ekonomi Indonesia. Terobosan ini diharapkan dapat menciptakan pendekatan baru dalam pengembangan sumber daya Indonesia.
Ia menambahkan, milenial berperan penting untuk mendorong terjadinya transformasi ekonomi ini.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengumumkan nama-nama Staf Khusus yang akan membantunya selama lima tahun ke depan. Ada tujuh nama staf khusus baru yang diperkenalkan Jokowi ke publik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stafsus Jokowi
Jokowi mengajak ketujuh staf khusus baru dan diperkenalkan satu-satu ke publik.
"Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di segala bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur
3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha
4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa. Lulusan Oxford
6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
Advertisement