Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk tujuh orang staf khusus (stafsus) untuk membantunya di Istana. Tujuh orang itu merupakan sosok muda dan milenial.
Melihat itu, Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidowi memandang, kepala negara punya keberanian untuk menempati anak muda di posisi strategis negara.
Baca Juga
"Ini merupakan sebuah keberanian dan kesempatan langka dari seorang kepala negara memberikan kepercayaan kepada anak-anak muda," kata Awiek, lewat keterangannya, Jumat (22/11/2019).
Advertisement
Dengan tampilnya anak-anak muda tersebut, dia harap, bisa sebagai proses regenerasi dan transfer pengalaman untuk menyiapkan calon pemimpin bangsa.
"Tampilnya anak-anak muda tersebut diharapkan juga berbarengan dengan membawa ide-ide baru, inovasi yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga kebijakan yang diambil bisa familiar bagi anak-anak muda," ucapnya.
Menurut Awiek, Jokowi tidak asal pilih ketujuh pemuda tersebut. Dia yakin kepala negara punya pertimbangan matang.
"Tentu saja para stafsus milineal tersebut dipercaya Presiden bukan karena usia mudanya tapi juga karena kemampuan yang mumpuni sehingga bisa profesional dan proporsional dalam menjalankan tugas," tandas Sekretaris Fraksi PPP DPR itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stafsus Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengumumkan nama-nama Staf Khusus yang akan membantunya selama lima tahun ke depan. Ada tujuh nama staf khusus baru yang diperkenalkan Jokowi ke publik.
Jokowi mengajak ketujuh staf khusus baru dan diperkenalkan satu-satu ke publik.
"Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di segala bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur
3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha
4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa. Lulusan Oxford
6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
Advertisement