Sukses

In Memoriam: Selamat Jalan Gitaris Blues Murah Senyum

Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un.... Kami, keluarga besar KLY berduka, kehilangan.

Liputan6.com, Jakarta - Siang itu, Jumat (22/11/2019), seperti biasa, kru Dear Netizen Liputan6.com menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan untuk menggelar program talk show yang disiarkan secara live streaming itu.

Karena shooting-nya digelar di lantai 1 Gedung KapanLagi Youniverse (KLY), kami pun kerap berpapasan dengan banyak karyawan yang berlalu lalang, usai makan siang. Salah satunya Galih, yang hari itu mengenakan kaos hitam, tidak seperti biasanya.

Kami pun saling bertegur sapa. Wawan Isab, salah satu anggota tim Dear Netizen, bahkan sempat melontarkan candaan kepada pria lulusan Universitas Moestopo Beragama, Jakarta, itu. "Mana nih....ngupi dulu lah," ujar Kang Wawan meledek.

Namun, momen itu sekelebat saja. Galih pun tak sempat menjawab. Dia hanya melepas senyum, dan terus menghilang dibawa lift ke atas menuju lantai 4 Gedung KLY, ruangannya, sebagai Activation Officer dari Divisi Marketing Communications (marcomm) KLY.

Tapi, siapa sangka, kiranya itulah pertemuan terakhir kami dengan Galih, lengkapnya Galih Poetra Wirawan.

Minggu (24/11) pagi, melalui Bapak Suwandi, VP Operations KLY, kami mendapat kabar, bahwa Galih telah tiada. Dia pergi pada Sabtu (23/11) malam, tepatnya pukul 21.12 WIB, karena serangan jantung. Almarhum kemudian dimakamkan di TPU Duri Kepa, selepas Dzuhur.

Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un.... Kami, keluarga besar KLY berduka, kehilangan.

Tak ada lagi senyum bersahabatnya, candaannya, tegur sapa hangatnya, yang jadi ciri khas pemuda kelahiran 3 Mei 1985 itu. Tak ada lagi petikan gitar bluesnya, yang kerap menemani kami di lantai 3, malam-malam, selepas jam kerja.

"Almarhum pribadi yang ceria. Dia sering menghibur kami dengan gitaran-gitaran bluesnya," Willy, video editor Fimela.com, mengenang, matanya menerawang. "Kunci-kunci yang dia mainkan aneh-aneh, tapi suara keluarnya enak."

2 dari 2 halaman

Ramah dan Bersahaja

Di mata kami, rekan-rekannya, putra pertama pasangan Iskandar Yusuf Sulaiman dan Endang Permana ini memang sosok yang hangat, ramah, bersahaja. Selalu saja dia tersenyum, atau menegur terlebih dahulu kepada siapapun yang berpapasan dengannya. Di pintu lift, pintu keluar gedung, atau di "Bedeng" tempat makan favorit karyawan KLY, yang kini sudah rata dengan tanah.

Dalam berteman, Galih, juga bukan sosok yang pilih-pilih. Dia bergaul dengan siapa saja, pendengar yang baik saat kawan ada masalah, dan tak pernah segan memberikan bantuan saat dibutuhkan.

"Galih sangat setia kawan. Tidak banyak yang tahu bahwa Galih adalah orang yang akan membantu temannya, kapanpun di manapun, walau kadang itu di luar kemampuannya," ujar Adam Saputra, GM Marketing Communications KLY.

"Gue coba semampunya ya...." Adam menirukan kalimat yang sering dilontarkan Galih, saat sang kawan membutuhkan bantuan.

Dal hal pekerjaan, Galih adalah sosok pekerja keras dan bertanggung jawab. Dia seperti menikmati betul pekerjaannya sebagai Activation Officer yang melulu berkaitan dengan event. Itu sebabnya, dia tampak enjoy saja, meski harus ikut menemani kru loading barang ke lokasi, saat menggelar sebuah event.

Fimela Fest 2019 yang digelar di Gandaria City, Jakarta, 11 hingga 17 November lalu menjadi event terakhir sentuhan tangan dingin Galih.

Galih sosok yang tak pernah mengeluh. Adam pun mengingatnya sebagai pribadi yang helpfull dan penuh dedikasi terhadap apa pun yang dia kerjakan.

"Di balik semua itu Galih adalah orang yang tertutup dan sensitif," ujar Adam, lagi. "Dia tidak pernah membicarakan mengenai dirinya atau berkeluh-kesah soal masalah dia. He kept it to himself, sampai hari terakhirnya...."

Selamat jalan sahabat....

Semoga tenang di sana....

Aamiin....