Sukses

Jokowi Ingatkan Ilmuwan Indonesia di Korsel, Pulang dan Bangun Tanah Air

Kepada para peneliti, Jokowi yakin Indonesia akan menjadi empat negara besar dengan ekonomi terkuat di dunia.

Liputan6.com, Busan - Presiden Jokowi meminta para peneliti dan ilmuwan Indonesia di Korea Selatan tak lupa untuk pulang dan membangun Tanah Air. Dia mempersilakan apabila para peneliti dan ilmuwan tersebut ingin mengembangkan diri terlebih dahulu di Korea Selatan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para ilmuwan dan peneliti Indonesia di Busan. Korea Selatan, Senin (25/11/2010). Berdasarkan pantauan Liputan6.com, terdapat 22 peneliti yang ikut bertemu Jokowi.

"Sekarang di sini dulu enggak apa-apa, melihat, mengamati kemudian pada titik tertentu memang semuanya nanti harus pulang kembali membangun negara kita," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa saat ini Indonesia akan menuju B30, yang diyakini dapat mengurangi impor minyak dan ketergantungan pada pasar ekspor dalam negeri. Kepada para peneliti, Jokowi yakin Indonesia akan menjadi empat negara besar dengan ekonomi terkuat di dunia.

"Sudah kita hitung bahwa Indonesia emas 2045 betul-betul kita masuk ke negara 4 besar ekonomi terkuat di dunia. Saya meyakini itu akan insyaallah akan sampe pada titik itu," tegasnya.

Untuk mencapai hal itu, kata Jokowi, diperlukan stabilitas politik dan stabilitas keamanan di Indonesia. Kendati begitu, dia mengakui, hal itu adalah pekerjaan dan tantangan besar bagi bangsa Indonesia.

"Kalau stabilitas politik, stabilitas keamanan ada seperti itu (tak terganggu) terus Insya Allah hitung-hitungan itu tidak akan meleset, karena yang ngitung bukan saya pribadi," ucap dia.

Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia patut bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen di kuartal III-2019. Menurut dia, apabila angka itu dapat dipertahankan, Indonesia Maju 2045 bukan hanya sekadar impian belaka.

"Kalau angka itu terus bisa kita pertahankan, kepercayaan negara lain bisa bener-bener, kalkulasi kita, trust kita, itulah yang kita tunggu-tunggu sebetulnya hingga arus mudah mengalir, arus FDI juga mudah mengalir. Itulah nanti yang kita harapkan bisa mempercepat bukan 2045, tapi bisa maju lebih dekat lagi," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Saran dari Para Ilmuwan

Dalam pertemuan itu, para ilmuwan turut menyampaikan gagasan-gagasan terkait riset dan inovasi kepada Jokowi. Gagasan itu dirumuskan dalam judul "Korea Selatan sebagai Inspirasi Percepatan Kemajuan Riset dan Inovasi di Indonesia" dan "Strategi Riset dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045".

Gregorius Rionugroho Harvianto, salah seorang ilmuwan yang hadir mengatakan, gagasan itu bersumber dari pengalaman ia dan rekan-rekannya selama menjalani riset di Korea Selatan. Setidaknya ada tiga gagasan yang disampaikannya di hadapan Jokowi, pertama usulan pembentukan Universitas Riset Indonesia.

Rio menyebut, terdapat University of Science & Technology (UST) di Korea Selatan, yang berfokus merekrut lulusan S-1 untuk kemudian ditempatkan di lembaga-lembaga riset.

"Indonesia butuh Universitas Riset Indonesia karena kita butuh menambah jumlah peneliti Indonesia dalam waktu relatif singkat. Dana LPDP cukup besar, justru lebih baik dananya diputar di dalam negeri, untuk riset di dalam negerinya dibandingkan ke luar negeri," ujar Rio.

Kedua, kata Rio, percepatan riset dan inovasi di industri, bukan hanya di lingkungan kampus. Ketiga, ia mengusulkan revolusi konsep triple helix untuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul.